Pj Wali Kota Malang Terima Usulan KIP dan Perpustakaan Sepakbola

Pj Wali Kota Malang bersama elemen masyarakat audiensi langsung dengan jajaran Pemkot Malang. (rhd) - Pj Wali Kota Malang Terima Usulan KIP dan Perpustakaan Sepakbola
Pj Wali Kota Malang bersama elemen masyarakat audiensi langsung dengan jajaran Pemkot Malang. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Hari pertama audiensi masyarakat dalam Ngombe (Ngobrol Mbois Ilakes) berjalan lancar. Pemkot Malang menampung beberapa usulan, salah satunya tentang dunia literasi yang membahas usulan KIP dan Perpustakaan Sepakbola.

Penulis literasi Kota Malang, Arief Wibisono mengatakan, literasi di Kota Malang perlu ditingkatkan. Dirinya mengusulkan pengadaan Kartu Induk Penulis (KIP) dan perpustakaan sepakbola.

Bacaan Lainnya

“Sebagai seorang penulis, KIP itu penting sekali. Perlu dipetakan siapa saja penulis sejarah, budaya, sastra dan lainnya, agar teridentifikasi para penulis yang local pride Malang,” seru Bison, sapaan akrabnya, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Menentang Arus, Bison Rilis Buku Sejarah Musik Era 60-90an

Disebutkannya, penulis lokal Kota Malang yang menulis sejarah Kota Malang itu hanya 1 banding 10. Melalui kesempatan tersebut, Bison menyarankan tema ‘Menuju Malang City Creative tahun 2025’, agar dapat mengoleksi banyak tulisan dari para penulis.

Bison menyampaikan, pada tahun 2024 ini telah mendirikan perpustakaan sepakbola, tepatnya di Jalan Gadang 2A No 34 Kota Malang. Sekaligus perpustakaan sepakbola pertama dan satu-satunya di Indonesia.

“Saya harap perpustakaan itu nantinya dapat  mengikis memori kelam Tragedi Kanjuruhan. Membuat Aremania melek literasi, kemudian paham cara menonton yang lebih cerdas dan suportif,” ungkap Bison.

Arief 'Bison' Wibisono, menjawab pertanyaan awak media. (ws10) - Pj Wali Kota Malang Terima Usulan KIP dan Perpustakaan Sepakbola
Arief ‘Bison’ Wibisono, menjawab pertanyaan awak media. (ws10)

Pasalnya, perhatian terhadap suporter seharusnya perlu dibenahi, bersamaan dengan perbaikan kualitas tim sepakbola Indonesia. Perpustakaan tersebut nantinya juga menjadi sport tourism dan menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Suporter tamu yang datang ke Malang, seperti Jakmania bisa dapat kuota hingga 10 ribu penonton. Jumlah tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan wisata lewat olahraga. Hal inilah yang membuat saya menolak tegas isu tukar guling Stadion Gajayana,” terangnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menuturkan, sepakat dengan kedua usulan tersebut. Kota Malang memang krisis penulis lokal, padahal terdapat banyak kampus.

“Saya kira KIP tadi memang baik, bisa bermanfaat untuk banyak hal. Pemkot juga bisa dengan mudah mengapresiasi penulis asli Malang. KIP ini bisa ditindaklanjui dan dibuat regulasinya,” ujar orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.

Baca juga: Pemkot Malang Buka Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Tiga Pasar, Simak Harganya

Wahyu melanjutkan, dirinya berharap adanya sinergisitas antara perpustakaan sepakbola dengan Pemkot dan kampus. Hal tersebut bisa jadi upaya literasi bagi generasi muda mengenal sejarah daerahnya.

“Sepak bola tidak bisa dipisahkan dengan Kota Malang. Stadion Gajayana sudah jadi ikon Kota Malang. Saya yang notabene orang Malang tentu tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” tutup Wahyu. (ws10/rhd)

disclaimer

Pos terkait