Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelontorkan dana dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) senilai Rp2 Miliar untuk Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes. Dimana program Warung Mbois Ilakes ini sebagai program pengendalian inflasi di Kota Malang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes terletak di tiga titik lokasi. Di antaranya Pasar Dinoyo, Pasar Besar, dan Pasar Blimbing, dan telah diresmikan pada Minggu (24/12/2023).
“Iya anggaran itu kita terus (gelontorkan) sampai akhir Desember, agar inflasi semakin terkendali. Inflasi ini kan program yang memang naik turun tidak dapat kita prediksi. Jadi kita ambilkan dari BTT, sehingga saya optimis inflasi month to month mendatang sudah terkendali,” seru Wahyu, saat meninjau Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Pasar Besar, Kota Malang, Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Pemkot Malang Buka Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Tiga Pasar, Simak Harganya
Selanjutnya, Wahyu menegaskan, ia juga akan melanjutkan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes hingga Ramadhan dan Idul Fitri 2024 mendatang.
“Ini akan kita teruskan sampai Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, supaya bahan-bahan pokok tetap terkendali. Saya minta Pak Kadin (Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang) untuk terus, biar menekan inflasinya sampai bulan Maret (Idul Fitri),” tegas Wahyu.

Wahyu menuturkan, Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes mematok harga jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga yang lebih murah ditawarkan ketika terjadi lonjakan harga di pasar, tujuannya agar masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga lebih terjangkau.
“Saya lihat barang-barang yang dibutuhkan masyarakat tersebut memiliki bobot yang besar. Sehingga penurunan harganya dapat menurunkan angka inflasi. Ini tadi (bahan pokok) di Warung Tekan Inflasi habis terjual terus,” tutur Wahyu.
Baca juga: Kurang Sosialisasi, Jargon Malang ‘Mbois Ilakes’ Multi Tafsir
Terakhir, Wahyu meninjau, sejumlah komoditas dijual dengan harga yang lebih murah. Seperti gula seharga Rp13.000/kg, bawang putih Rp25.000/kg, cabai rawit Rp55.000/kg, beras SPHP Rp42.000/kg, telur Rp22.000/kg dan berbagai bahan pokok lainnya.
“Saat ini kan karena harga sedang tinggi, strateginya kita langsung jual dengan harga murah. Dan itu betul-betul terkoreksi, akhirnya harga-harga memang drop turun dan stabil. Maka, akan tetap kita gelontorkan agar tetap stabil dan kita akan kendalikan harga bahan pokok,” tutup Wahyu. (pro/ws9/rhd)