Kakanwil Pegadaian Jatim Mulyono Rekso Terbitkan Buku di Akhir Kepemimpinan

Buku karya Kakanwil Pegadaian Jatim Mulyono Rekso di akhir kepemimpinan. (ist) - Kakanwil Pegadaian Jatim Mulyono Rekso Terbitkan Buku di Akhir Kepemimpinan
Buku karya Kakanwil Pegadaian Jatim Mulyono Rekso di akhir kepemimpinan. (ist)

Malang, SERU.co.id – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) PT Pegadaian XII Surabaya (Jawa Timur), Mulyono Rekso, membuat legacy di akhir kepemimpinannya. Pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah ini menerbitkan buku berjudul “Pedoman Kantor Berkinerja Hebat dengan Sehat.”

Kepala Kanwil Pegadaian Jatim, Mulyono Rekso mengatakan, buku ini dilaunching bebarengan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Pegadaian Jawa Timur. Tepatnya di Hotel Atria, Kota Malang, Kamis (7/12/2023).

Bacaan Lainnya

”Ini adalah journey saya selama bertugas di Jawa Timur dalam bentuk buku. Terima kasih Jawa Timur,” seru Mulyono.

Baca juga: Junrejo Masuk Lima Besar Kecamatan Berkinerja Terbaik se- Jatim

Sebagai informasi, Mulyono telah mengabdi sekitar 33 tahun di PT Pegadaian. Mulyono mulai menjabat sebagai Kanwil PT Pegadaian Surabaya (Jawa Timur) sejak awal 2022. Sementara, mulai awal tahun 2024, Mulyono dipromosikan sebagai Direktur Utama Dana Pensiunan Pegadaian, anak usaha milik PT Pegadaian.

Dalam buku ini yang dieditori oleh Chief Executive Officer (CEO) Tugu Media Group, Irham Thoriq ini. Mulyono mewawancarai sejumlah Kepala Cabang dan Deputi Binis yang dinilai berkinerja bagus. Di antaranya Imam Syafi’i (Kepala Cabang Pegadaian Dinoyo Surabaya), Asror Maskuri (Deputi Bisnis Area Surabaya 1), Miftahul Jannah (Kepala Cabang Pegadaian Syariah Surabaya).

Selanjutnya Sutrisno (Deputi Bisnis Area Probolinggo), Nanang Siswanto (Kepala Cabang Pasuruan), Tyas Pancarismi (Kepala Cabang Manukan, Surabaya Barat). Serta Kristianto (Kepala Cabang Kediri) dan Johni Murdi (Kepala Cabang Pamekasan).

Ada sejumlah pembahasan menarik yang dibahas dalam buku yang memuat 5 BAB ini. Di antaranya soal kehidupan karyawan yang seimbang, membuat perusahaan bisa memaksimalkan kinerjanya. Salah satunya, disampaikan Asror Maskuri dalam buku tersebut.

”Jika bekerja dengan bahagia, seperti mesin yang komponen-komponennya bekerja sangat baik,” kata Asror, dalam buku tersebut.

Cover buku berjudul “Pedoman Kantor Berkinerja Hebat dengan Sehat.” (ist) - Kakanwil Pegadaian Jatim Mulyono Rekso Terbitkan Buku di Akhir Kepemimpinan
Cover buku berjudul “Pedoman Kantor Berkinerja Hebat dengan Sehat.” (ist)

Dalam buku ini, Mulyono juga menyarankan, agar pimpinan di lingkungan Pegadaian peduli kepada para karyawannya. Misal memberi reward bagi yang berhadiah, menggelar arisan antar tim, dan memberi kepercayaan kepada karyawan.

Selain itu, ada beberapa hal yang dianjurkan dilakukan oleh pemimpin di Pegadaian. Ini juga selaras dengan apa yang dianjurkan Dale Carnagie dalam bukunya “How to Win Friends & Influence People”.

Dalam buku ini juga, ada rumus 60/40 yang dicetuskan Mulyono setelah wawancara dengan Sutrisno (Deputi Bisnis Area Probolinggo). Rumus ini, bagaimana karyawan membagi waktunya yakni 60 persen untuk kesibukan kantor. Dan 40 persen untuk kesibukan keluarga, hobi, sosial, dan lainnya.

Salah satu bab dalam buku ini adalah ‘Strategi untuk Menjadi Pemenang’. Ada rumus 75/25, yang diperoleh Mulyono setelah wawancara bersama Sutrisno. Maksudnya, 75 persen seorang deputi bisnis harus bekerja strategis, dan 25 persen bekerja teknis.

”Untuk kepala cabang harus 75 persen bekerja teknis, dan 25 persen kerja strategis. Sementara kepala departemen, 50 persen teknis dan 50 strategis,” terangnya.

Ada juga konsep soal meritokrasi ide, dimana PT Pegadaian selama ini mempunyai konsep meritokrasi ide. Yakni ide baik soal pengembangan bisnis bisa muncul dari mana saja. Inilah yang harus dijaga, bahwa pemimpin harus mau mendengar pendapat anak buahnya.

Baca juga: Kabar Gembira, Pegawai Non ASN Bojonegoro Selain Terima THR, Juga Gaji ke-13

Ada cerita kreativitas juga yang diceritakan Nanang Siswanto (Kepala Cabang Pasuruan) dalam meningkatkan produktivitas. Strategi tersebut merupakan strategi gerbang yakni Gaspol Penerimaan Barang Gudang.

Strategi ini muncul saat Nanang melihat ada aset yang belum dimaksimalkan di Pasuruan saat dia baru menjabat. Karena inilah, Nanang menyediakan aset itu untuk menjadi gudang yang menerima gadai mobil.

”Ketika itu banyak yang belum tahu bahwa mobil juga bisa digadaikan di PT Pegadaian. Semenjak strategi ini, semakin banyak orang yang menggadaikan mobilnya,” ungkap Nanang, sebagaimana ditulis dalam buku ini.

Ada banyak hal menarik dalam buku mungil ini. Mulyono juga bercerita beberapa prestasinya selama menjabat di PT Pegadaian.

“Buku ini bisa menjadi pedoman, tidak hanya bagi karyawan PT Pegadaian. Tapi juga bagi perusahaan manapun yang ingin menjadi pemenang di era kompetitif ini,” tandasnya. (*/rhd)

disclaimer

Pos terkait