Pesantren Ramadan ala MTsN 1 Kota Malang, Dilaksanakan Daring Di Rumah Masing-masing

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Pesantren Ramadan menjadi agenda rutin tahunan yang biasa dilaksanakan di setiap sekolah atau madrasah ketika memasuki bulan Ramadan. Namun tahun ini, hampir dipastikan kegiatan tersebut tidak dilakukan di sekolah/madrasah, lantaran pandemi Covid-19. Untuk menyiasati, Pesantren Ramadan bisa dilakukan di rumah masing-masing siswa.

Seperti yang dilakukan oleh MTsN 1 Kota Malang  (Matsanewa), siswa dapat melaksanakan aktifitas keagamaan laiknya Pesantren Ramadan. Seperti sholat Tarawih, sholat Tahajud, sholat Dhuha, Tadarus Al Qur’an, kajian keislaman, pembiasaan sodaqah, infaq dan zakat fitrah, cukup dari rumah. Tentunya dengan pemantauan orang tua dan guru, melalui daring/online.

“Kita menyesuaikan dengan kondisi saat ini, sebagaimana kegiatan belajar mengajar yang telah berjalan secara daring/online. Materi Pesantren Ramadan pun dilaksanakan secara online. Jadi meski siswa berada di rumah, Pesantren Ramadan tetap berjalan lancar tanpa ada kendala,” jelas Kepala MTsN 1 Kota Malang, Drs Samsudin, MPd, kepada SERU.co.id.

Secara teknis, Matsanewa menggunakan aplikasi E-Learning Madrasah dari Kemenag dalam menjalankan tugas pengajaran dan bimbingan jarak jauh dalam proses pembelajaran daring. Aplikasi ini juga digunakan guru dalam memantau dan memberikan materi seputar kajian-kajian Ramadan. Misalnya kajian keislaman, hal-hal yang membatalkan puasa, shalat tarawih, tadarus Al Qur’an, dan lainnya.

“Selain itu, kita punya form buku untuk memantau kegiatan anak selama Ramadan. Di sana tertera tugas yang harus dilaksanakan. Jika melaksanakan, anak cukup mengisi buku tersebut. Untuk memastikannya, mereka kami minta untuk mendokumentasikan dan melaporkan pada guru, dengan dilengkapi bukti foto beberapa kegiatan,” imbuh Samsudin.

Terkait zakat fitrah, siswa MTsN 1 Kota Malang dapat menyalurkan zakat fitrah secara langsung di rumah masing-masing bersama orang tua. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi dan upaya menjaga social dan physical distancing. “Kalau zakat fitrah, kami menganjurkan di rumah masing-masing. Karena bentuknya kan fisik beras. Sementara infak dan shodaqah masih bisa kita bantu salurkan. Bisa melalui transfer ke panitia agar tidak terjadi kontak fisik,” terang Sam, sapaan akrabnya.

Samsudin menegaskan, adanya pandemi Covid-19, diupayakan tak mengurangi kualitas ibadah guru maupun siswa Matsanewa. Kegiatan Ramadan yang dilaksanakan dapat berjalan khidmat tanpa mengurangi nilai-nilai ibadah. “Ini merupakan ujian bagi kita semua. Sekaligus momentum meningkatkan iman dan takwa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hikmah lainnya, hubungan keluarga menjadi lebih dekat, dan anak-anak menjadi lebih mandiri,” tandasnya.

Waka Kurikulum MTsN 1 Kota Malang, M Kholis Widodo, SPd, menghimbau kepada guru agar selama masa belajar di rumah tidak memberikan tugas yang memberatkan pada siswa. Termasuk tugas-tugas siswa selama Pesantren Ramadan. “Tujuannya, agar siswa tidak tertekan dan stres, sehingga tetap sehat dan imunitas tubuh mereka tetap terjaga. Disamping meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan bersama keluarga, melalui pendidikan karakter keluarga Islami,” ungkap Kholis, sapaan akrabnya.

Merujuk peraturan Kementerian Agama, madrasah tidak perlu memaksakan diri untuk menuntaskan kurikulum pada semester ini. Sebagai solusinya, pembelajaran lebih ditekankan pada pembelajaran yang bermakna. “Seperti ibadah bersama keluarga, belajar hidup sehat dan lain sebagainya,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait

Komentar ditutup.