Malang, SERU.co.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 54-55. Acara diselenggarakan di Hotel Aria Gajayana, Mini Block Office Kota Malang, selama 3 hari pada tanggal 17-19 November 2023.
UKW ini diikuti oleh peserta seluruh wartawan dari Indonesia. Acara diawali dengan diskusi ekonomi kreatif.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo mengatakan, mewakili Pj Walikota berpesan untuk meminta rekan wartawan agar mendukung serta membuka kegiatan ini. Hal ini, dapat menambah wawasan untuk para wartawan agar memperhatikan banyak sisi untuk membuat berita serta sesuai kaidah jurnalistik.
“Saya mewakili bapak Pj Walikota diminta rekan wartawan untuk bisa membuka. Tadi sudah saya sampaikan arahan-arahan beliau tadi. Beliau sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini berharap rekan-rekan media, jurnalis, dalam proses-proses seperti ini semakin mempunyai keahlian bagaimana news itu benar-benar memperhatikan dari sisi-sisi tidak dari satu sudut pandang memperhatikan banyak hal,” seru Erik.
Baca juga: Pemkot Malang: Data Tepat, Pengentasan Kemiskinan Tepat
Erik menuturkan, dengan adanya kaidah jurnalistik berita tersebut dapat mengedukasi dan dibutuhkan oleh masyarakat melalui informasi yang benar.
“Yang pada akhirnya beritanya dapat mengedukasi, literasi kepada warga masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan kegiatan ini bisa diambil dari sisi ekonomi kreatif. Harapannya mampu membangun insan kreatif untuk menemukan ruangnya
“Kegitan ini yang diambil dari sisi ekonomi kreatif. Ada satu hal di Kota Malang ini yang dibangun sejak lama berkelanjutan, salah satunya menyediakan ekosistem dan habitat insan-insan kreatif ini untuk menemukan ruangnya,” tambahnya.
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Menulis Warga, Diskominfo Gelar Pelatihan Jurnalistik
Ketua DPRD Kota Malang, kaidah jurnalistik harus ditekankan dalam pembuatan berita. Apalagi, masyarakat sekarang kurang minat dalam membaca.
“Kaidah jurnalistik menjadi penting yang disampaikan bahwa kelemahan masyarakat kita adalah senang dengan sensasi. Di satu sisi kita ini kurang minat baca sehingga diharapkan buatlah judul-judul yang sifatnya menguatkan bukan bombastis,” tandas Made. (ws8/mzm)
