Malang, SERU.co.id – Sejak pemerintah menghimbau masyarakat agar physical distancing dengan melakukan aktivitas di rumah, untuk memutus rantai penyebaran wabah Covid-19. Kebijakan ini berdampak di segala aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan yang menerapkan sistem pembelajaran/perkuliahan dalam jaringan (daring) atau online.
“Politeknik Negeri Malang (Polinema) sebagai institusi pendidikan tinggi pun telah menerapkan perkuliahan daring sejak 17 Maret 2020. Untuk memudahkan mahasiswa mengikuti perkuliahan daring, Polinema memberikan bantuan sarana pendukung pembelajaran dan sarana pendukung penyelesaian tugas bagi mahasiswa, berupa bantuan pulsa untuk komunikasi dan paket internet,” ungkap Kepala Humas Polinema, Nur Salam.
Perkuliahan daring yang sudah berjalan lebih dari satu bulan ini menimbulkan reaksi beragam dari mahasiswa. Ada yang bersyukur bisa berkumpul dengan keluarga, mengeluh karena sinyal, kurang interaktif dengan dosen dan teman mahasiswa, rindu kampus, dan lainnya.
Berikut penuturan 3 mahasiswa Polinema yang telah diwawancarai melalui aplikasi daring. Diantaranya Alya Ashfia Sya’ima Zayyan, mahasiswi prodi D-III Akuntansi; Fawwas Nayottama Nagata, mahasiswa prodi D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, Jurusan Teknik Mesin; dan Fania Ayu Rahmadhani, mahasiswi prodi D-IV Teknologi Kimia Industri.
Alya Ashfia Sya’ima Zayyan, mahasiswi prodi D-III Akuntansi, mengungkapkan, kuliah daring membuat pikiran lebih fresh, karena bisa berkumpul dengan keluarga. Tidak tertekan dengan rasa rindu pada kampung halaman, apalagi pada bulan Ramadhan ini. Namun kuliah daring terasa kurang maksimal, karena peran dosen ternyata sangat penting. “Kami bisa lebih mengerti dengan materi yang diberikan dosen, jika melalui tatap muka langsung,” ungkap Alya, sapaan akrabnya.
Kendala lain, lanjut Alya, adalah listrik dan kuota. “Alhamdulillah saat ini sudah ada kuota gratis dari Polinema. Namun saya agak terlambat untuk pengiriman tugas dibandingkan dengan teman-teman, karena di rumah saya sering mati listrik,” ungkap mahasiswi asal Blitar ini.
Mahasiswa yang aktif di kegiatan organisasi ini mengaku, banyak yang dirindukan dari kampus, terutama teman-teman. Pada bulan Ramadhan, biasanya Alya dan teman-teman sering sahur dan buka puasa bersama. “Bagi saya kuliah daring atau tatap muka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semoga pandemi Covid-19 segera usai. Jadi kita semua bisa hidup normal dan beraktivitas seperti biasa,” tandas Alya.
Sementara itu, Fawwas Nayottama Nagata, mahasiswa prodi D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, Jurusan Teknik Mesin, sedang mengambil program Double Degree untuk program studi Mechatronic di Shandong University of Science and Technology, China.
“Waktu kuliah daring lebih santai karena tidak perlu ke kampus. Orang tua bisa mengetahui kegiatan yang dilakukan pada saat kuliah,” ungkap Fawwas, sapaan akrab mahasiswa yang mengikuti kuliah daring di Malang.
Kendala yang dihadapi, menurutnya lebih sulit untuk memahami materi yang diberikan, karena koneksi kecepatan internet yang berbeda antara China dan Indonesia. “Lebih nyaman kuliah dengan tatap muka, karena jika ada materi yang kurang jelas, saya dapat bertanya langsung,” imbuh Fawwas, yang rindu dengan teman-teman dan jajanan kampus.
Sedangkan menurut Fania Ayu Rahmadhani, mahasiswi prodi D-IV Teknologi Kimia Industri, perkuliahan yang dilaksanakan secara daring dirasakan kurang efektif, karena gangguan sinyal. Walaupun waktu pelaksanakan perkuliahan daring lebih fleksibel daripada kuliah tatap muka, tetapi situasinya berbeda dengan kampus yang memang diperuntukkan untuk proses belajar mengajar.
“Menurut saya lebih nyaman kuliah secara tatap muka langsung di kelas, karena kita dapat melaksanakan diskusi dengan seru, saling menyanggah pertanyaan dan jawaban, kemudian diluruskan oleh dosen pengajar,” seru Fania.
Fania mengaku rindu suasana di kelas, teman-teman, teknisi laboratorium dan dosen. “Saya juga sangat merindukan praktikum. Proses belajar di Polinema rasanya kurang, jika tidak ada praktikum,” tutup mahasiswi asal Pasuruan ini. (rhd)