Bergaya Aman, Soak Ngalam Kenalkan APD Model Jumper Cassual C19

Bergaya di mall pun tak masalah. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap dunia usaha. Hanya ada beberapa pilihan untuk bertahan, antara menutup sementara hingga normal kembali, terus beroperasi dengan beberapa opsi, atau mencoba keduanya dengan beberapa strategi. Salah satunya dilakukan oleh Soak Ngalam, distro kaos suvenir khas Malang, yang terkenal dengan kata/bahasa walikan.

Mengusung konsep “Tetap Keren Meski di Rumah”, Soak Ngalam mencoba diversifikasi produk dengan menawarkan produk Jumper Cassual C19, dengan model atasan Alat Perlindungan Diri (APD) laiknya hazmat, yang berfungsi untuk melindungi diri waktu keluar rumah.

Tampilan modis APD model jumper cassual. (ist)

“Fungsinya hampir sama dengan APD. Hanya saja untuk bagian atas, karena aktifitas gerak kita kan mulai pinggang hingga kepala yang beresiko. Sementara bagian bawah, bebas menggunakan celana apapun. Jadi bisa gaya, tapi tetap aman,” ungkap Tjandra Purnama Edhi, owner Soak Ngalam, melalui video call.

Selain mirip hazmat, lanjut pria yang akrab disapa Tjandra ini, bahan yang digunakan merupakan bahan asli APD, yaitu Polypropelene 75gsm. Meski menggunakan bahan anti bakteri, tahan air/droplet dan dilengkapi zipper sekelas APD, namun harganya cukup terjangkau. Cuma Rp 50.000 untuk ukuran L-XL, serta Rp 70.000 untuk ukuran 2L-3L.

“Bahan APD itu beragam disesuaikan fungsinya, mulai untuk tenaga medis, kesehatan, dan non medis. Seperti bahan Tyvex Dupont 400, Micro Fiber 120grm, dan Polypropelene 75gsm. Karena digunakan masyarakat, maka kami gunakan Polypropelene 75gsm. Bahan ini ringan dan mudah dicuci, tapi tidak boleh dikucek. Cukup dicelup-celupkan lalu diangin-anginkan,” terang Tjandra.

Menurut Tjandra, ihwal ide pembuatan Jumper Covid-19 ini lantaran menghabiskan stok bahan APD sisa pesanan. Disamping persaingan industri APD mulai berada di tingkat puncak, dia tak ingin ada sisa stok bahan.

“Karena kondisi sepi, kami coba shifting atau banting setir melayani kebutuhan APD. Karena saat itu memang permintaannya cukup tinggi. Harga kami tidak tinggi, karena rata-rata yang pesan untuk kebutuhan tenaga kesehatan, jadi ada misi kemanusiaan. Bahan sisa, kami jadikan jumper dengan sedikit modifikasi khas Soak Ngalam,” beber alumni Universitas Brawijaya ini.

Tjandra Purnama Edhi. (rhd)

Mengingat kondisi yang tak memungkinkan di tengah pandemi Covid-19, Tjandra memutuskan menutup sementara dua gerai Soak Ngalam, yang berlokasi di Jalan Kawi Atas 24 Kota Malang dan Jalan Raya Mulyoagung 03, Batu. Sekaligus merumahkan beberapa karyawannya.

“Untuk pemasaran tetap jalan, hanya saja menggunakan sistem online, baik menggunakan media sosial (medsos) seperti FB, IG, WA dan lainnya, maupun marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, dan lainnya,” tandas Tjandra (rhd)

Pos terkait