Pamekasan, SERU.co.id – Pagelaran konser di dalam kampus Universitas Madura (UNIRA) dikecam. Pasalnya, pagelaran konser tersebut mempertontonkan joget bebas laki-laki dan perempuan. Konser sejenis itu dinilai sangat tidak pantas berlangsung di area kampus yang terletak di kota berjuluk Gerbang Salam. Sebab, sangat bertentangan dengan nilai-nilai Agama. Bahkan, adanya gelar itu berpotensi menjatuhkan nama baik kampus.
Hal ini diungkap oleh Abdrurahman Ibarahim yang akrab disapa Arman selaku Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) setempat.
“Konser yang dihiasi dengan joget campur laki-laki dan perempuan ini jelas menghalangi tercapainya motto kampus UNIRA yakni, Menjadi Pilihan Bijak Masa Depan,” tegas Arman.
Baca juga: DPM Unira: Dua Tahun Kepemimpinan Rektor Sukses Emban Tanggung Jawab
Pihaknya mengutuk keras pagelaran konser yang dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sebab, pelaksanaannya tidak sesuai prosedur. Lain daripada itu, konser tersebut dianggap berjalan tidak sesuai norma.
“Terdapat pengunjung yang mabuk dan teler juga ikut bergabung,” lanjutnya.
Rektor UNIRA, Faisal Estu Yulianto, mengakui pagelaran konser yang berlangsung sejak pukul 19.00 hingga dini hari pukul 03.00 memang tidak sesuai dengan ketentuan. Apalagi, panitia penyelenggara sebelumnya berkomitmen untuk memenuhi ketentuan penyelenggaraan.
“Sebelumnya, panitia menyampaikan siap memenuhi ketentuan penyelenggaraan musik dari MUI Pamekasan,” jelas Rektor UNIRA.
Dengan demikian, Yuli, sapaan akrab Rektor UNIRA, mengaku akan mengevaluasi pihak penyelenggara.
“Kita evaluasi kegiatan termasuk panitia pelaksananya,” tutupnya. (luq/mzm)