Jakarta, SERU.co.id – Peserta Silaturahim Nasional (Silatnas) Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) kecewa atas ketidakhadiran Calon Presiden (Capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dalam acara yang digelar di Menara Peninsula Hotel Jakarta 28-29 Oktober 2023.
Berbeda dengan dua pasangan lainnya, yakni Muhaimin Iskandar memilih hadir mewakili Pasangan Capres dan Wakil Presiden (Wapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Begitu pun Ganjar Pranowo hadir pada sesi kedua dalam forum bertajuk Silaturrahim Pemimpin Nasional.
Wakil ketua Umum Pimpinan Pusat FOKAL IMM Saleh Tjan mengaku kecewa atas absennya Ketua Umum Partai Gerindra dalam forum yang dihadiri 32 perwakilan dari Pimpinan Wilayah FOKAL IMM seluruh Indonesia.
“Sangat mengecewakan, saya kira mestinya Prabowo bisa hadir dan bisa menjelaskan perihal “ganjalan” Demokrasi pasca Putusan MK terkait batasan Usia Capres-Cawapres,” ujarnya dalam Sesi Pandangan Umum dan Laporan Pimpinan Wilayah FOKAL IMM.
Saleh yang juga Ketua PW FOKAL IMM DIY menambahkan, seharusnya banyak persoalan bangsa di masa mendatang yang bisa dijawab dalam visi calon pemimpin Indonesia dalam forum yang dihadiri alumni aktifis IMM ini.
“Jangan sampai kemudian publik diarahkan untuk memilih kucing dalam karung karena persoalan yang seharusnya bisa dijelaskan dalam forum ini,” Imbuhnya.
Senada, Imam Sugiri, FOKAL dan tokoh asal Jawa Timur menyayangkan ketidakhadiran Capres Prabowo Subianto.
“Sayang sekali ya tidak hadir, publik jadi berasumsi aneh-aneh, padahal Pak Ganjar dan Cak Imin berani hadir,” tandasnya mewakili PW FOKAL IMM Jawa Timur.
Ketua PW FOKAL IMM Jawa Barat Enjang Tedi turut angkat bicara. Menurutnya, forum nasional seperti Silatnas secara efektif busa digunakan untuk menjelaskan dan mencerahkan publik terhadap asumsi-asumsi yang selama ini diarahkan kepada mantan Danjen Kopassus di era Presiden Seoharto.
“Publik batal mendapatkan pencerahan, harusnya persoalan MK dan HAM bisa dijelaskan dalam forum Silatnas,” ungkapnya.
Diketahui, dalam forum yang digelar selama dua hari ini merekomendasikan dua hal. Ketua Umum Fokal IMM Ma’mun Murod Al-Barbasy menyatakan terkait sejumlah persoalan penting yang tengah menjadi perhatian publik, seperti terkait: (1) Putusan MK yang dinilai mengganggu rasa keadilan; Keberpihakan terhadap Palestina. Sikap Menlu Retno Marsudi yang mewakili Pemerintah Indonesia sudah sangat bagus, yang mengusulkan agar kejahatan dan genoside yang dilakukan Israel jangan hanya dibawa ke Dewan Keamanan PBB, tapi perlu juga dibawa ke Sidang Unum PBB.
Selain itu, persoalan pendidikan pendidikan di Indonesia juga diangkat sebagai rekomendasi. Fokal IMM memandang Pemerintah belum cukup serius menangani masalah pendidikan, tergambar dari rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang masih buruk, juga termasuk IQ rata-rata orang Indonesia yang cukup rendah hanya 78,49.
Rekomendasi lainnya terkait pelembagaan demokrasi dan partai politik, yang dinilainya masih jauh dari harapan, ujar Ma’mun Murod Al-Barbasy dalam penutupan acara Pengukuhan Pimpinan Pusat Forum Keluarga Alumni IMM dan Silaturahim Nasional di Jakarta. (roi/ono)