Antisipasi Adu Banteng, Dishub Kota Malang Bakal Pasang Separator di Perempatan Rajabally

Kadishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjawab pertanyaan awak media. (ws8) - Antisipasi Adu Banteng, Dishub Kota Malang Bakal Pasang Separator di Perempatan Rajabally
Kadishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjawab pertanyaan awak media. (ws8)

Malang, SERU.co.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang bakal melakukan pemasangan separator di perempatan Rajabally. Tujuannya mengantisipasi pengendara kendaraan roda empat (R4) maupun roda dua (R2) kecelakaan atau adu banteng. Serta pengendara lebih disiplin dalam berlalu lintas.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan, alasan dipasangnya separator di perempatan Rajabally. Lantaran masih banyak oknum pengendara yang tidak disiplin berlalu lintas, dengan melakukan crossing di depan Lafayette dan depan Bank BCA. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan atau adu banteng.

Bacaan Lainnya

“Sudah tahu dilarang, tapi masih banyak pengendara yang crossing. Oknum tukang parkir, pengendara, langsung crossing, itu sangat membahayakan pengendara lainnya, bisa adu banteng. Maka harus ada yang namanya separator,” seru Jaya.

Baca juga: Jelang Penerapan Uji Coba Satu Arah Kayutangan, Median Jalan dan Rambu Lalin Dibongkar

Menurutnya, pemasangan barrier ini tidak akan membuat macet, namun dapat menghindari kecelakaan. Baik kendaraan dari arah utara maupun selatan, khususnya di depan Lafayette agar tidak terjadi kecelakaan adu banteng kendaraan.

“Selama ini dibuat barrier gak macet, bahkan itu bisa menghindari kecelakaan. Misal dari arah utara dan selatan, kalau tidak ada barrier depan Lafayette, ini kan bahaya nanti (kendaraan) bisa adu banteng,” ucap Jaya.

Lebih lanjut, berdasarkan rekomendasi forum lalu lintas, pihaknya bakal membuat separator dalam bentuk taman agar lebih indah.

“Maka perlu namanya separator pemisah jalan yang lebih indah. Sebagaimana rekomendasi dari forum lalu lintas untuk dibuat separator, bisa dalam bentuk taman,” tuturnya.

Baca juga: Begini Rekayasa Lalin Seputar Kayutangan Heritage saat Nataru

Sementara ini, pihaknya masih memakai barrier dari besi. Dirinya menganggap barrier tersebut belum optimal dan kurang indah, serta masih ambigu.

“Sementara ini kita masih pakai barrier besi, jadi barrier belum optimal dan nggak indah atau kurang bagus. Ini kan juga masih membayangkan, masih ambigu,” ungkapnya. (ws8/rhd)

disclaimer

Pos terkait