Malang, SERU.co.id – Terkait kondisi pelayanan air bersih yang seringkali mati di kawasan Buring dan sekitarnya, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang memberikan klarifikasi. Hal tersebut disebabkan oleh kebocoran pipa PDAM di jalan Raya Pulungdowo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, sehingga pelayanan air bersih terkendala.
Dirut Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas menjelaskan, produk Water Treatment Plant (WTP) dapat menjadi solusi alternatif. Bila pipa pecah di suatu kondisi yang tidak terduga, salah satunya seperti di Pulungdowo.
“Mengingat pipa Pulungdowo itu dalam kondisi seperti itu, sehingga tidak bisa diduga suatu saat akan pecah. Maka produk WTP itu nanti akan kita jadikan alternatif solusi pelayanan kalau pipa pecah,” seru Muhlas, sapaan akrabnya.
Secara teknis, aliran jaringan air dari WTP nantinya dialirkan ke arah tandon Buring Bawah. Selanjutnya bertahap ke Buring Tengah dan diteruskan ke Buring Atas.
“Jadi dari WTP itu kita alirkan ke jaringan untuk ke arah tandon Buring Bawah. Dari Buring Bawah nanti kita pompa ke Buring Tengah, dari Buring Tengah ke Buring Atas. Maka ketika pipa pecah, kita punya alternatif solusi,“ terangnya.
Baca juga: Perumda Tugu Tirta Sabet Tiga Trofi TOP BUMD Awards
Muhlas mengakui, saat ini masih ada masalah jaringan di pipa Pulungdowo. Untuk deerah Buring Atas dan sekitarnya hanya bisa dilayani dari air Sumberpitu, Tandon Simpar, serta disalurkan ke Buring Atas. Dengan akses utama hanya melalui pipa Pulungdowo untuk kawasan tersebut, dimana kondisi tekanan dari atas rentan bermasalah karena usia pipa.
“Saat ini kita ada masalah jaringan pipa Pulungdowo. Jaringan pipa Pulungdowo ini jadi satu-satunya jaringan air untuk daerah Buring Atas dan sekitarnya. Dan hanya bisa dilayani dari sumber air Sumberpitu, ke Tandon Simpar, kemudian ke Buring Atas,” bebernya.
Meski nantinya produk Water Treatment Plant (WTP) menjadi solusi alternatif, namun berdasarkan kontrak di bulan Desember baru bisa didistribusikan. Dimana saat ini kondisi air hasil produk WTP masih belum bisa dikatakan berkualitas 100 persen.
Baca juga: Progres SPAM Baru Perumda Tugu Tirta On The Track
“Sesuai kontrak kan Desember, kalau airnya mengalir iya, tetapi ini airnya masih belum berkualitas,” ucap Muhlas.
Dirinya menambahkan, rencana realisasi WTP tersebut merupakan kerjasama dengan Perum Jasa Tirta (PJT) I. Dimana target pada tahun 2026 mampu menyuplai air bersih mencapai 500 liter per second (lps), secara bertahap pada 2024 sekitar 200 lps, 2025 bertambah 100 lps atau menjadi 300 lps. Dan pada 2026 bertambah 200 lps atau menjadi 500 lps.
“PKS kita dengan PJT I, target tahun 2026 sudah selesai 500 lps. Karena ini tahapannya 200 lps di 2024. Nanti realisasi lagi 2025 ada 100 lps, di 2026 nanti 200 lps. Sampai akhir tahapannya pada 500 lps,” tandasnya. (ws8/rhd)