Jakarta, SERU.co.id – Konflik antara Israel-Hamas yang masih memanas rupanya dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan. Modus penipuan berkedok donasi untuk Palestina banyak bermunculan di situs palsu dan email.
Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky menyampaikan, para penipu ini memanfaatkan kesediaan masyarakat untuk donasi bagi warga di wilayah konflik tersebut. Namun, tindakan itu bukanlah donasi melainkan pencucian uang.
“Para penyerang berusaha memanfaatkan kesediaan masyarakat untuk membantu mereka yang terkena dampak dengan menipu calon korban agar memberikan donasi, yang pada akhirnya berujung pada pencurian uang,” tulis perusahaan berbasis di Rusia itu.
Baca juga: Situasi Kian Panas, Kemenlu Minta WNI Tinggalkan Wilayah Perang Israel-Hamas
Penjahat siber tersebut setidaknya sudah menyebarkan 500 email penipuan dan membuat website palsu untuk mendapat keuntungan berkedok donasi.
“Solusi keamanan perusahaan mendeteksi lebih dari 540 email semacam itu.” ungkap Kaspersky.
Penjahat siber menyamar sebagai organisasi amal dan menggunakan bahasa yang emosional untuk membujuk pengguna melakukan donasi. Penipu membuat beberapa variasi teks untuk menghindari filter spam di email.
Baca juga: Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata
Bahkan, penipu menyediakan berbagai layanan transfer untuk mempermudah calon korban. Pembayaran disediakan untuk transaksi melalui mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Tether hingga Litecoin.
Untuk menghindari penipuan semacam ini, pengguna internet diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih organisasi amal. Pastikan situs yang berisi informasi penggalangan dana adalah yang memiliki dokumentasi legitimasi. (hma/rhd)