Empat Bayi Terlantar di Kabupaten Malang, Satu Diantaranya Sudah Diadopsi

Empat Bayi Terlantar di Kabupaten Malang, Satu Diantaranya Sudah Diadopsi
ilustrasi yang ditemukan warga dalam pemeriksaan politi dan tenaga kesehatan. (foto:ist)

Malang, SERU.co.id – Setidaknya ada empat kasus penelantaran bayi yang terjadi di Kabupaten Malang sejak Januari hingga saat ini. Hal tersebut kini menjadi salah satu perhatian khusus bagi Pemerintahan Kabupaten Malang.

Kepala (Dinsos) Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Redjeki menuturkan, empat kasus tersebut seluruhnya merupakan tindak pembuangan bayi, yang tersebar di empat kecamatan.

“Empat bayi yang dibuang itu yakni ada di Kecamatan Karangploso, Pakisaji, Bantur, dan Kecamatan Pagak. Jumlah itu selama saya menjabat di tahun 2023,” seru Pantjaningsih Sri Redjeki belum lama ini.

Baca juga: Tiga Orang Sindikat Jual Bayi Secara Online Diringkus Polreta Malang Kota

Bayi yang ditemukan di lapangan tersebut, langsung ditangani petugas Dinsos. Kemudian setelah bayi dinyatakan sehat, maka petugas akan membawanya ke UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo.

Pantja menerangkan, sejumlah bayi malang yang ditelantarkan oleh orangtuanya tersebut kini dalam asuhan Dinsos. Sembari dilakukan penyelidikan untuk orangtua kandung bayi.

“Sambil diasuh, juga selama tiga bulan itu dilakukan penyelidikan dan penyidikan orang tua bayi. Jika ada yang mengakuinya, maka dikembalikan ke orang tuanya,” paparnya.

Namun jika belum ada orang yang mengakui bayi-bayi tersebut, mereka merupakan milik dan kewajiban negara untuk merawatnya.

“Tapi selama tiga bulan itu mereka (UPT PSBA) sudah mempublikasikan di beberapa media,” terangnya.

Baca juga: Pj Wali Kota Batu: Pembuangan Bayi Merupakan Tindakan Kriminal

Dikatakan oleh Pantja, pihaknya juga akan menerima adopsi anak dari luar. Namun, bagi calon adopter juga bakal dilakukan pemeriksaan ekonominya terlebih dahulu.

“Nanti dilihat kotanya, kemudian ekonominya, dan kondisi keluarganya. Mulai kelengkapan suami istri anak, dan sebagainya, penghasilannya, kondisi keluarganya,” kata Pantja.

Dimana hal tersebut dilakukan agar anak yang bakal diadopsi akan jatuh pada orang tua yang tepat. Sehingga kenyamanan antara orang tua dan juga anak. Dan anak tercipta kondisi aman dan nyaman antara calon orang tua dan anak tersebut.

Untuk saat ini salah satu anak di Kecamatan Pakisaji sudah dalam proses adopsi.

“Yang di Pakisaji sudah diadopsi. Kalau ada yang mengadopsi, kami diundang,” tuturnya.

Pantjaningsih mengatakan, untuk saat ini bayi yang terdapat ada di UPT PSBA khusus bayi Kabupaten Malang totalnya ada dua bayi.

“Karena satu yang di Pakisaji sudah diadopsi, yang di Bantur masih di Puskesmas dan dua lainnya Karangpolso dan Pagak masih dirawat,” terangnya. (wul/ono)

Pos terkait