Batu, SERU.co.id – Musim kemarau seperti saat ini menjadi waktu yang terbaik untuk produktivitas buah stroberi yang menjadi salah satu buah khas dari Kota Batu. Salah satunya, bisa dilihat di kawasan Desa Pandanrejo, yang menjadi sentra pertanian stroberi di Kota Wisata Batu.
Koordinator Pemandu Wisata petik buah Stroberi, di Lumbung stroberi, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Yoga Jayaputra mengatakan, musim kemarau justru menjadi puncak panen. Sejauh mata memandang, tanaman buah stroberi di Wisata Lumbung Stroberi Desa Pandanrejo ini tumbuh subur dan berbuah cukup lebat. Pasalnya, tanaman stroberi tidak terganggu curah hujan yang tinggi yang bisa menyebabkan gagal berbuah.
“Kalau musim hujan, bunga stroberi sebelum menjadi buah, sudah rusak kena air hujan,” serunya.
Baca juga: Cuaca Sering Berubah, Petani Stroberi di Batu Jadi Gundah
Yoga sapaan akrabnya mengungkapkan, disaat musim kemarau bunga stroberi yang nantinya menjadi bakal buah justru dapat bertahan hingga menjadi buah. Selain itu bakal buah juga tidak mudah rontok karena busuk. Di musim hujan, salah satu upaya mencegah gugurnya bunga tanaman strawberry adalah dengan cara memasang green house.
“Tidak banyak petani yang menggunakan green house karena biayanya mahal,” cetusnya.
Yoga menambahkan, wisata petik stroberi di Lumbung Stroberi memiliki lahan kebun seluas 2,3 hektar. Setiap petani mampu panen hingga mencapai 15 kg sekali panen di saat musim kemarau. Namun, jumlah itu bisa menjadi tidak sampai separuhnya di saat musim hujan.
“Kalau musim hujan bisa 7 (tujuh) kg, itu sudah bagus,” imbuh yoga.
Baca juga: Lebih Manis, Besar dan Tahan, Alasan Petani Stroberi Beralih ke Mencir
Musim kemarau ini juga berpengaruh pada cita rasa manis yang dihasilkan oleh buah stroberi. Sementara di saat musim penghujan, rasanya tidak seberapa manis akibat kadar air yang berlebih. Menurut yoga, musim kemarau adalah saat yang tepat juga untuk mencari wisatawan untuk datang memetik stroberi sambil edukasi tentang buah.
“Pengunjung bisa menikmati buah stroberi yang langsung dipetik. Bila berminat, mereka juga bisa membeli bibit dan diajari cara merawatnya,” pungkasnya. (dik/mzm)