Viral Gethek Jembatan Lembayung, Pj. Wali Kota Malang Beri Solusi Ini

Pj. Wali Kota Malang dan jajarannya, mencoba menaiki gethek yang sempat viral dan memastikan keamanannya. (ist) - Viral Gethek Jembatan Lembayung, Pj. Wali Kota Malang Beri Solusi Ini
Pj. Wali Kota Malang dan jajarannya, mencoba menaiki gethek yang sempat viral dan memastikan keamanannya. (ist)

Malang, SERU.co.id – Viralnya perahu gethek atau rakit yang digunakan warga menyeberang sungai Brantas dampak renovasi jembatan Lembayung di Jalan Kolonel Sugiono Gang 1 Kelurahan Mergosono. Mendapat perhatian serius dari Pj. Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM, dan langsung meninjau dengan mengendarai sepeda motor, Rabu (4/10/2023).

Pj Wali Kota Malang langsung mengecek kondisi Jembatan Lembayung sebagai akses yang biasa digunakan warga wilayah Kelurahan Mergosono dengan Kelurahan Bumiayu. Wahyu juga bergegas menuju lokasi tempat perahu gethek yang sempat viral beberapa hari ini. Dari hasil tinjauan, ada beberapa solusi kebijakan yang langsung diberikan.

Bacaan Lainnya

“Pertama saya cek dulu kondisinya, sudah sejauh mana prosesnya. Saya sudah sampaikan ke Kadis PUPR dan pelaksana minta untuk dipercepat, khususnya untuk pejalan kaki. Insyaallah akhir November nanti semua pekerjaan ini selesai,” seru Wahyu.

Baca juga: Dinas PUPRKP Kota Malang Minta Maaf Jembatan Lembayung Direnovasi

Sengaja pihaknya meminta percepatan hingga akhir November 2023, meski kontrak kerjanya berakhir sampai 15 Desember 2023 nanti. Lantaran kebutuhan masyarakat akan akses Jembatan Lembayung sangat tinggi, sehingga kebijakan tersebut terkait prioritas kepentingan publik.

Kebijakan tersebut realistis, karena perbaikan pembangunan jembatan ini tidak memakai beton pengecoran dari titik bawah. Sehingga diperkirakan waktu penyelesaiannya akan lebih cepat dari kontrak kerjanya tanpa mengurangi kualitas hasil pekerjaan.

“Namun begitu, kita tetap melakukan pengawasan dan pengecekan pada perkembangannya. Kami himbau kepada masyarakat untuk bersabar, jembatan penyeberangan bisa dimanfaatkan khususnya bagi pejalan kaki. Tujuan kami untuk mengentaskan persoalan dari sampan rakitan (gethek) buatan warga,” tegasnya.

Pj. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mencoba menaiki perahu dan menyeberangi sungai menuju SMPN 7 yang terletak di Kelurahan Bumiayu, sembari memastikan keamanannya. Didampingi beberapa perangkat daerah terkait, seperti Kadis PUPR Kota Malang, Kadisdikbud Kota Malang, Kalaksa BPBD Kota Malang, Asisten Administrasi Pembangunan serta jajaran yang lain.

Terkait penggunaan perahu gethek sebagai alternatif penyeberangan, Wahyu mengingatkan, kondisi perahu tidak aman bila digunakan saat memasuki musim penghujan.

“Untuk perahu gethek ini tadi sudah saya coba dan perlu dipertimbangkan aspek keamanannya. Ini (perahu) tidak aman dan berbahaya, apalagi sebentar lagi kita akan memasuki musim penghujan,” terang Wahyu.

Oleh karena itu, sebagai bagian dari solusi yang diberikan, Wahyu akan menyediakan dua unit kendaraan untuk stand by setiap jam berangkat dan pulang sekolah. Diperuntukkan bagi para siswa yang jumlahnya sekitar 100-125 anak.

“Saya sudah instruksikan perangkat daerah terkait, untuk menyediakan dua unit kendaraan bagi siswa sekolah. Jumlahnya sekitar 100-125 siswa, kendaraan stand by pada jam berangkat dan pulang sekolah,” tegas Wahyu.

Pj. Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM, langsung memberikan solusi kebijakan melalui jajarannya dan pelaksana proyek. (ist)

Selain itu, Wahyu juga meminta, kepada pihak pelaksana pembangunan untuk membantu keamanan warga saat menggunakan perahu getek saat menyeberang.

“Bagi warga yang menggunakan perahu, saya sudah meminta pihak pelaksana untuk membantu memenuhi aspek keamanan perahu. Misal penyediaan pelampung atau menambah aspek keamanan perahu lainnya seperti pembatas dan sebagainya. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, bentangan sungai di bawah Jembatan Lembayung ini kurang lebih panjang sekitar 36 meter dan lebar 4 meter. Serta kedalaman sungai sekitar 2,5 meter.

Baca juga: Babinsa Kedungkandang Dampingi Peninjauan Penyeberangan Jembatan Lembayung

Senada, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto menjelaskan, pekerjaan Jembatan Lembayung sesuai kontrak kerja selesai pada 15 Desember 2023. Akan tetapi, Pj Wali Kota Malang meminta agar lebih dipercepat selesainya pada akhir November 2023, khususnya perbaikan pada pejalan kaki di sisi kanan atau kirinya.

“Penyelesaian pekerjaan dengan percepatan tidak mengurangi kualitas dan kuantitas pekerjaan. Disamping itu, kami tidak menghendaki adanya pekerjaan yang dipaksakan, karena akan merugikan kami sendiri selaku penyedia pekerjaan. Terlebih lagi, jika pekerjaannya tidak sesuai akan membahayakan masyarakat yang memanfaatkan jembatan tersebut,” bebernya.

Pihaknya juga menjelaskan, alasan perbaikan Jembatan Lembayung tidak diaspal. Pasalnya jika dilakukan pengaspalan, akan mudah meleleh (lumer) dengan kondisi panas seperti saat ini. Sehingga solusi terbaik menggunakan pembesian.

“Kami berpendapat jika menggunakan besi, secara kekuatan lebih kuat, awet, ringan atas konstruksinya. Masa kekuatannya bisa mencapai 20 atau 30 tahun lamanya (perawatan rutin). Pengerjaannya pun lebih simpel, mengacu pada kekuatan pengelasannya,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait