Pasca Hasil Rapid Reaktif, 83 Pekerja Villa Dipulangkan


Tujuan Warga Kajang, Untuk Mencegah Paparan Covid-19 di Mojorejo.

Batu, Seru.co.id – Usai adanya salah satu pekerja proyek yang rapidtestnya reaktif, warga RW 4, Dusun Kajang, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, menolak keberadaan mereka karena khawatir ada hal yang tidak diinginkan yaitu terpapar Covid-19.

Total ada 83 pekerja bangunan di dekat Taman Harmoni yang sedang membangun villa. Warga ingin semua pekerja dipulangkan kerumahnya masing-masing. Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala Desa Mojorejo, Rujito, Kamis (30/4/2020) sore.

Awalnya, warga sudah mengingatkan supaya pekerja pulang ketempatnya pada bulan Maret silam, tapi tidak diindahkan.


Lalu, Rabu (29/4/2020), ada petugas UPT Puskesmas Beji yang menjemput paksa salah satu pekerja karena hasil rapid reaktif.

“Awal petugas kesehatan mengetahui ketika salah satu pekerja mengeluh sakit dan memeriksakan dirinya ke Puskesmas. Karena ia mengeluhkan sakit demam, petugas langsung melalukan tes. Setelah diketahui, hari itu juga petugas mendatanginya dan dibawa ke RS Karsa Husada,” beber Rujito kepada Seru.co.id.

Tindakan tegas itu dilakukan supaya tidak menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat sekitar. Setelah itu, Muspika Kecamatan Junrejo bersama Dinkes langsung melakukan screening kepada seluruh pekerja.

“Ya mereka langsung dicek suhu tubuh, ada tadi yang suhu tubuhnya 38 derajat lebih tapi waktu dicek hasilnya negatif,” tambah Rujito.

Bahkan, Muspika sepakat supaya seluruh pekerja tidaklah diperkenankan keluar terlebih dahulu dan menjalani isolasi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Pulangkan : 83 pekerja villa dipulangkan setelah ada pekerja yang reaktif dalam rapidtest yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Beji.

“Tapi Kamis pagi, keduluan ada sekitar 15 masyarakat sekitar proyek yang meminta agar pekerja segera kembali. Tujuan warga demi antisipasi dan meminimalisir penyebaran virus corona jika ada pekerja yang benar-benar positif,” tegas Rujito.

Akibat kejadian itu, beberapa proyek pembangunan pihak swasta di desanya dihentikan secara mandiri hingga setelah Hari Raya Idul Fitri.

“Detailnya ini villa pribadi, saya gak tau pemikiknya. Setahu saya cuma sama Pak Ali selaku mandor. Saat pemulangan tadi para pekerja juga dilakukan penyemprotan disinfektan oleh BPBD Kota Batu,” ujarnya kembali.

Selain itu dalam perjalan menuju perbatasan antara Kota Batu dan Kabupaten Malang, mereka dikawal oleh satu mobil patroli Sat Sabhara Polsek Junrejo. Petugas berhasil memulangkan mereka pada pukul 16.00 WIB.

“Rata-rata didominasi oleh pekerja asal Pasuruan dan lainnya dari Kabupaten Malang. Setelah mereka pulang ke tempat tinggalnya masing-masing semua pekerja dihimbau wajib melaporkan ke kami dalam bentuk foto dan mereka harus menyerahkan surat keterangan bahwa mereka memiliki riwayat perjalanan dari Kota Batu ke puskesmas tempat tinggalnya,” ungkap Rujito lagi.

Terpisah ketika mencoba konfirmasi salah satu penanggung jawab pekerjaan Ali, dia sedang tidak ada di lokasi.

Lalu, Kepala Kesehatan Satgas Covid-19 Kota Batu, dr. Susan menerangkan, jika memang ada pekerja asal Pasuruan yang telah dilakukan rapidtest dan hasilnya reaktif. Ia membeberkan pekerja tersebut berinisial M.A dan memiliki keluhan sakit dalam 3 hari terakhir, suhu tubuh yang panas, batuk, nyeri ketika menelan, dan nyeri saat bernafas.

“Pasien sempat kami lakukan screening di Puskesmas Beji lalu saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Hasta Brata. Setelah melakukan screening secara menyeluruh, Susan menghimbau pekerja untuk mengisolasi mandiri selama 14 hari,” tutup Susan.(rka)

Pos terkait