Teknologi Drone Sprayer untuk Mempermudah Kerja Petani dalam Bercocok Tanam

Drone sprayer yang akan diterbangkan untuk melakukan penyemprotan. (ist) - Teknologi Drone Sprayer untuk Mempermudah Kerja Petani dalam Bercocok Tanam
Drone sprayer yang akan diterbangkan untuk melakukan penyemprotan. (ist)

Malang, SERU.co.id – Guna mempermudah proses pertanian di Kabupaten Malang, para petani mulai diperkenalkan dengan proses pertanian cerdas atau smart farming. Dimana dalam metode tersebut menggunakan alat bernama drone sprayer, guna mempermudah dan mempercepat pemupukan cair.

Operator drone sprayer, Syamsul Muarifin menjelaskan, penerapan drone sprayer harus dikenalkan ke petani untuk mempermudah kerja mereka dalam bercocok tanam.

Bacaan Lainnya

“Dengan teknologi ini mempercepat proses pemupukan atau pengendalian hama pada lahan pertanian,” seru Syamsul.

Baca juga: Sekali Terbang, Drone Motodoro SRI UMM Mampu Semprot Disinfektan Seluas 70 Hektar

Syamsul mengatakan, dengan menggunakan teknologi drone sprayer, para petani dapat memupuk ladang pertanian mereka seluas satu hektar dengan memakan waktu selama 15 menit saja. Lebih cepat dibandingkan dengan proses penyemprotan manual yang bisa memakan waktu seharian dengan lahan yang memiliki luas yang sama.

Tak hanya untuk tumbuhan tebu saja, berbagai komoditi tumbuhan juga dapat menggunakan alat tersebut, asalkan pupuk yang digunakan berbentuk cair.

Syamsul juga menjelaskan, prosedur pemakaian drone sprayer itu, yakni dengan memasang signal tripod di sekitar lahan terlebih dahulu, lalu melakukan mapping lahan dengan drone kecil. Selanjutnya pengisian obat atau pupuk yang sudah ditentukan lalu siap terbang.

“Kalau semua sudah siap, drone naik itu sudah auto pilot karena wilayah sudah disesuaikan melalui drone kecil,” jelasnya.

Baca juga: Bagikan APD Secara Bergilir, Sri Untari Minta Masyarakat Ikuti Anjuran Pemerintah

Menurut Syamsul, drone terbang dengan 3 meter di atas tanaman dan bergerak secara mengarsir lurus. Satu baterai drone sprayer bisa bertahan hingga 30 menit. Menyemburkan pupuk cair merata ke petak lahan yang sudah dipetakan. Selain untuk lahan padi, drone sprayer juga bisa dimanfaatkan pada tanaman lain. Yang penting, proses penyemprotan bisa dilakukan dari atas tanaman. Bukan hanya pupuk organik, tapi juga bahan cair lain seperti pestisida.

Selanjutnya, manfaat penggunaan teknologi di bidang pertanian juga berguna untuk menarik minat generasi milenial agar berminat menjadi petani. Namun sayangnya, masih belum banyak petani yang kenal dengan teknologi mutakhir tersebut. Teknologi yang permudah kerja para petani itu, untuk biaya sewa penyemprotan satu hektar sebesar Rp250 ribu.

Dirinya menambahkan, penyemprotan pupuk kalium clorid ini diperuntukkan bagi lahan tebu yang akan segera panen. Yang biasanya disemprot H-20 sebelum tebang atau panen, yang bertujuan untuk meningkatkan kadar gula. (wul/mzm)

Pos terkait