Bondowoso, Seru.co.id – Proses pemakaman Warga Desa Sukokerto Kecamatan Pujer dilakukan sesuai Protap C19, Selasa (21/4/2020) malam. Proses pemakaman dilakukan oleh petugas kesehatan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso dr. H. Muhammad Imron, MMkes menjelaskan, proses pemakaman dilakukan Protap C19 untuk kewaspadaan. Sebab sebelumnya orang tersebut diduga positif Corona berdasarkan hasil rapid test (Skrining awal).
Hingga yang bersangkutan meninggal dunia, hasil swabnya belum keluar. “Hasil skrining awal, almarhum positif Corona, sedangkan hasil swab belum keluar,” kata Imron, panggilan akrabnya saat ditemui di Pendopo Bupati, Rabu (22/4/2020).
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 ini mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Sebab, meski hasil swab nanti menyatakan positif, yang bersangkutan telah dimakamkan sesuai dengan Protap penanganan Covid-19.
“Walaupun hasil swab positif, warga tidak ada yang terkomtaminasi virus corona yang ada pada jenazah,” katanya. Perempuan berinisial F (46) tersebut adalah TKW yang baru dua minggu pulang dari Malaysia.
Sebelum dirapid test, yang bersangkutan diduga mengidap penyakit komorbit. Sehingga ketika dirawat di rumah sakit kondisi tubuhnya terus memburuk. “Selama dalam perawatan kondisi kesadarannya menurun hingga yang bersangkutan meninggal dunia,” jelasnya.
“Almarhumah memiliki penyakit lain (komorbit), sehingga langsung dibawa ke RSUD Koesnadi setelah sebelumnya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Imron.
Setelah dilakukan rapid test, ternyata hasilnya positif dan langsung dimasukkan ke ruang isolasi. Namun, kata Imron, perlu diketahui, dengan rapid test positif bukan berarti bersangkutan positif terpapar Covid-19.
Imron memastikan, lima anggota keluarga yang bersangkutan dalam kondisi baik-baik saja. Semua telah dinyatakan negatif setelah dilakukan rapid test. “Keluarganya juga telah dirapid test, hasilnya negatif,” pungkasnya. (sam)