Sanusi menuturkan, saat ini kebutuhan padi di Kabupaten Malang surplus hingga 80 ribu ton. Dirinya, dia menyebut hasil panen padi di Kabupaten Malang mencapai 580 ribu ton, padahal kebutuhan riil hanya 500 ribu ton.
“Minimal kebutuhan pangan harus tercukupi (untuk menurunkan kemiskinan),” jelasnya.
Selain hasil panen yang meningkat, lapangan pekerjaan di wilayah Kabupaten Malang juga turut meningkat. Baik itu melalui UMKM serta industri.
“Bisa kita lihat di daerah-daerah. Sebelum Covid-19 nggak ada kegiatan, sekarang sudah ramai,” tutur Sanusi.
Baca juga: Temuan Peneliti FISIP UB, Pandemi Tumbal Ketimpangan Data Kemiskinan Ekstrim
Sanusi menerangkan, upaya untuk menekan angka kemiskinan di wilayahnya pihaknya akan memfokuskan memperbaiki akses jalan di Malang Selatan serta mengembangkan pariwisata di sana.
Sanusi juga berharap, nantinya ada pengembangan teknologi yang bisa diterapkan di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Sehingga bisa memberi nilai tambah bagi pelaku usaha di bidang tersebut.
“Yang miskin kebanyakan usahanya peternakan, perikanan, pertanian. Sehingga, bisa diterapkan teknologi supaya ada nilai tambah,” ucapnya. (wul/mzm)