Lebih lanjut dijelaskan, rata-rata penggunaan air sebanyak 1/2 M³ hingga 1 M³ per hari, dan per meter hanya dikenakan Rp1.500. Jadi rata-rata perbulan Rp20.000 tergantung penggunaan. Distribusi air lancar tidak sering telat.
Menurut dia, HIPPAM cukup membantu efisiensi biaya dan lebih ekonomis. Sehingga sangat bermanfaat bagi semua elemen masyarakat dan bagi pelaku usaha. Bahkan Didin menggunakan tema HIPPAM sebagai Tesis untuk menyelesaikan Kuliah S2 di program RPL dari Pemkab Bojonegoro.
“Selain itu ada tambahan sumur 1 lagi untuk suplai air di tandon dari Dana Desa pekuwon yang bersumber dari APBDes untuk penguatan ketahanan pangan,” pungkasnya. (*/ono)