Malang, SERU.co.id – Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menyumbang Swab Box yang berfungsi bagi tim medis Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) untuk memeriksa dan screening pasien Covid-19.
“Ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan tanggungjawab dari kami untuk RSUB. Karena kami merasa Covid-19 ini merupakan pandemi yang harus segera diatasi, maka dari itu alat ini penting untuk melindungi tenaga kesehatan agar jangan sampai tertular,” ungkap dr Aries Budianto, SpB, Ketua IKA FK UB, usai mendapatkan sumbangan Swab Box dari alumni FK UB, Selasa (21/04/2020).
Saat ini, lanjutnya, RSUB juga telah ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium rujukan kasus Covid-19. Selain dua laboratorium lainnya di Jawa Timur yang menjadi rujukan, yaitu RS Unair dan RSUD Dr Sutomo. “Karena waktu kita melakukan swab harus dikirim ke Surabaya dahulu dan membutuhkan proses yang lama. Dengan swab ini hasilnya akan lebih cepat, 2 hari sudah cukup prosesnya,” jelas Direktur RSUB, Dr dr Sri Andarini, MKes.
Box swab test ini berupa bilik yang memisahkan antara tenaga medis dan pasien yang akan dites swab. Pasien akan masuk bilik dengan papan kecil sebagai meja dan dua lubang untuk tangan tenaga medis. Antara pasien dan tenaga medis diberi sekat yang memisahkan. Dalam bilik tersebut tenaga medis akan melakukan proses swab kepada pasien.
Alat tersebut ditujukan untuk memeriksa orang yang dicurigai menderita sekaligus sebagai screening agar tim medis lebih aman dan terlindungi. Pasien yang sudah diperiksa nantinya juga akan disemprotkan desinfektan setelah selesai pemeriksaan.
Andarini menambahkan, Swab Box akan menjadi standar keamanan RSUB dalam menerima pasien. Swab Box tersebut digunakan untuk pemeriksaan Swab PCR yang selama ini menggunakan cara manual dengan pelindung yang ada. “Pada prinspnya kami ingin dari depan hingga belakang safety,” tandas Andarini. (rhd)