Malang, SERU.co.id – Kelompok suku cadang dan aksesoris; makanan, minuman dan tembakau; serta kendaraan mempengaruhi pertumbuhan penjualan eceran secara positif. Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang, prakiraan penjualan eceran pada bulan Agustus 2023 tumbuh sebesar 3,13 persen (mtm). Meskipun sedikit termoderasi dibandingkan dengan realisasi bulan Juli yang tercatat tumbuh sebesar 4,83 persen (mtm).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Samsun Hadi mengatakan, peningkatan omzet penjualan periode Agustus 2023 juga dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya meningkatnya mobilitas memasuki tahun ajaran baru perguruan tinggi yang mendorong konsumsi. Serta semakin terkendalinya inflasi yang menjaga daya beli masyarakat.
“Tiga kelompok komoditas dengan prakiraan peningkatan omzet penjualan tertinggi secara bulanan, seperti kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh sebesar 8,30 persen (mtm). Kelompok makanan, minuman dan tembakau tumbuh sebesar 7,05 persen (mtm). Dan kelompok kendaraan diprakirakan tumbuh sebesar 3,56 persen (mtm),” seru Samsun, sapaan akrabnya, dalam keterangan resminya kepada SERU.co.id.
Prakiraan peningkatan omzet penjualan secara bulanan pada kelompok suku cadang dan aksesori mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,30 persen (mtm). Terakselerasi jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang terkontraksi -3,95 persen (mtm).
“Pertumbuhan tersebut disumbang oleh sub kelompok suku cadang, aksesori mobil dan motor. Dimana masing-masing meningkat sebesar 8,66 persen (mtm) dan 3,42 persen (mtm),” imbuhnya.
Selanjutnya, kategori kelompok makanan, minuman dan tembakau tumbuh sebesar 7,05 persen (mtm), terakselerasi jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,98 persen (mtm).
Sub kelompok minuman mengalami peningkatan tertinggi sebesar 29,34 persen (mtm). Peningkatan omzet kelompok makanan, minuman dan tembakau sejalan dengan peningkatan penjualan diiringi dengan strategi potongan harga. Dimana dilakukan pedagang ritel dan peningkatan permintaan pada periode event HUT RI.
“Selain itu, dimulainya tahun ajaran baru perguruan tinggi, di tengah terkendalinya inflasi yang menjaga daya beli masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, kelompok kendaraan diprakirakan tumbuh sebesar 3,56 persen (mtm). Termoderasi jika dibandingkan dengan realisasi di bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,86 persen (mtm).
“Peningkatan tertinggi pada kelompok kendaraan ini disumbang oleh subkelompok mobil sebesar 4,01 persen (mtm),” jelas mantan wartawan ekonomi salah satu media nasional ini.
Untuk itu, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Malang.
Hal tersebut sejalan dengan strategi potongan harga yang dilakukan pedagang ritel pada periode event HUT RI. Kemudian berlanjutnya kebijakan relaksasi DP 0 persen untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) hingga Desember 2023 yang diprakirakan mendorong permintaan.
“Selain itu, penjualan turut didorong oleh pemberian insentif pemerintah untuk EV mobil dan motor. Insentif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) berupa pembebasan sanksi administratif PKB dan BBNKB hingga bebas PKB progresif di Jawa Timur. Dan pembebasan Bea Balik Nama (BBN) ke II di Jawa Timur,” tandasnya. (rhd)