Sutiaji menjelaskan, komitmen pembangunan berkelanjutan yang pro lingkungan ini terwujud melalui berbagai implementasi di lapangan. Seperti pengelolaan tata ruang Kota Malang yang diarahkan ke pembangunan kota hijau, seperti mengembangkan taman kota, hutan kota dan jalur hijau sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
Serta didukung dengan penghijauan yang terus digalakkan. Penerapan urban farming, digitalisasi layanan air limbah domestik, maupun smart road lighting.
Selanjutnya, Sutiaji juga menyinggung terkait pengelolaan sampah. Sejauh ini Kota Malang telah menerapkan gerak bersama dalam pengelolaan sampah yang terpadu dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari hulu dengan membiasakan gerakan 3R (reduce, reuse, recycle), pemilahan sampah, optimalisasi Bank Sampah di mana Kota Malang menjadi pionir model Bank Sampah di Indonesia.
Kemudian penerapan ekonomi sirkular dalam rangka mengubah sampah menjadi berkah. Hingga kesinambungan di hilir, melalui modernisasi TPA Supit Urang. Dengan penerapan sanitary landfill dan kemampuan TPA ini dalam mengolah air lindi menjadi air yang memenuhi standar baku mutu sebelum dilepaskan ke badan sungai.
“Benang merahnya, peran semua pihak menjadi penting. Tidak mungkin Pemerintah bergerak sendirian, Hexahelix harus jalan. Maka kami siap menggandeng semua yang ingin berkolaborasi menguatkan ekosistem pengelolaan sampah maupun pelestarian lingkungan di Kota Malang. Agar kita bisa sama-sama mendorong pembangunan yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan, salah satu indikator yang mendorong keberhasilan Penghargaan Green Leadership adalah peran serta berbagai pihak dalam penghijauan dan konservasi.
“Banyak faktor yang memang harus dilibatkan dalam variabel ini, termasuk di dalamnya adalah penghijauan. Penanaman pohon di Kota Malang ini, beberapa titik memang sudah dilaksanakan programnya. Dan kebetulan dari DLH sendiri mengawal kegiatan terkait penanaman pohon, menjaga ekosistemnya, termasuk juga terkait dengan uji emisi dan gas buang,” jelas Noer.