Malang, SERU.co.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, kasus demam berdarah (DBD) Kota Malang berhasil turun. Bahkan nol korban meninggal dunia.
Husnul menyatakan, kasus demam berdarah di Kota Malang menurun secara signifikan pada tahun 2023. Menurut data tahun 2021 sekitar 500, 2022 terdapat 600 kasus, 2023 sudah menurun drastis sekitar 200 kasus.
“Di tahun ini sudah turun banyak, tahun 2022 itu sekitar 600, tahun 2021 itu 500. Memang 2022 meningkat, namun tahun 2023 ini sudah turun banyak sekitar 200-an,” seru Husnul Muarif, dalam acara Rembuk Stunting di Ijen Suites Resort Hotel, Rabu (30/8/2023).
Husnul menambahkan, upaya menangani DBD setiap tahun sudah ada. Tinggal menghilangkan nyamuk dan segala perindukannya.
“Kalau DBD itu tiap tahun ada, masyarakat sudah paham kenapa ada DBD, karena ada nyamuknya. Kenapa ada nyamuk, karena ada perindukannya. Sehingga usahanya, bagaimana menghilangkan nyamuk itu dan menghilangkan perindukannya,” tambah Husnul Muarif.
Data Dinkes menyatakan, tahun 2022 terdapat 6 korban yang meninggal, dan tahun 2023 tidak ada korban.
“Kalau 2022 dari 600-an sekitar 6 yang meninggal dunia. Kalau di 2021 saya lupa. Kalau sekarang 2023 ga ada, jadi mereka yang kena DBD aja,” tutur Husnul.
Tambahan informasi, demam berdarah dapat disebabkan karena perubahan cuaca dan iklim. Sebagai bentuk kewaspadaan, bagaimana kita menghilangkan sumbernya dan perindukan nyamuk. (ws8/rhd)