Malang, SERU.co.id – Warga Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang digegerkan dengan penemuan sesosok bayi perempuan, Rabu (23/8/2023) sekitar pukul 20.30. Bayi tersebut dibuang di depan rumah Harianto lengkap dengan sepucuk surat yang ditulis oleh ibu bayi.
Kapolsek Sumbermanjeng Wetan, Iptu Heri Yani Suprapto mengatakan, dari keterangan saksi Harianto, malam itu saksi tengah berada di dalam rumahnya. Namun terdengar suara tangisan bayi, kemudian dia berusaha mencari sumber suara itu.
“Di dalam rumah tiba-tiba mendengar ada suara bayi menangis, yang selanjutnya dicari asal suara bayi dan menemukan bayi didepan rumah,” seru Heri, Kamis (24/8/2023) siang.
Menurut Heri, saat pertama kali ditemukan, bayi malang itu berada di dalam sebuah tas berbahan kain berwana biru. Bayi dibungkus dengan sehelai selimut dan kain berwarna hitam, serta sekotak susu bayi dan sepucuk surat.
Mendapati hal tersebut, Harianto kemudian melapor ke pihak perangkat desa, kemudian diteruskan ke pihak kepolisian. Kemudian bayi tersebut dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan dari medis.
“Saat ini bayi sudah berada di Puskesmas Sumbermanjing Wetan untuk mendapatkan perawatan dan diobservasi,” paparnya.
Tertulis dalam surat yang ditinggalkan diduga orang tua bayi perempuan itu meminta agar penghuni rumah yang dirinya titipi merawat anaknya seperti anak kandung sendiri.
“Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk bapak dan ibuk, dan saya minta tolong jaga anak ini layaknya kandung. Saya tidak ada niatan membuang anak ini saya ingin menitipkan anak ini ke ibuk dan bapak,” tulisnya.
Dalam surat juga dijelaskan, alasannya tega meninggalkan sang anak untuk dititipkan, lantaran sang penulis surat ingin mengejar karirnya terlebih dahulu. Dan akan kembali seusai 5-6 tahun kemudian.
“Alasan saya menitipkan bayi ini karena saya ingin mengejar karir dahulu, Setelah 5-6th kedepan doakan saya sukses ya bu, pak, saya akan kembali,” tulisnya.
Diduga ibu bayi juga menulis nama dari bayi perempuan yang sengaja dirinya tinggalkan itu.
“Dan untuk anak nama “ALG (inisial)” mama minta maaf ya saying, tidak bisa merawat dan menemani proses pertumbuhanmu, L(nama pangilan bayi) kamu anak kuat mama percaya. Pesan mama untuk L jadi anak yang berbakti dan sholeha, mama sayang L,” tambahnya.
Dirinya juga meminta agar tidak melaporkan ke pikah RT/RW, maupun perangkat desa lainnya. Dirinya percaya bisa merawat buah hatinya itu.
“Untuk Bapak dan Ibuk tolong jangan Lapor warga atau RT/RW setempat saya percaya buk sanggup merawat anak saya, terimakasih,” (wul/ono)