Jakarta, SERU.co.id – Badan Geologi mengungkapkan penyebab dentuman misterius yang terjadi di Sumenep, Jawa Timur. Suara misterius tersebut berasal dari proses water-hammer saat air mendesak udara di rongga tanah sehingga menghasilkan suara.
Ketua Tim Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi, Tantan Hidayat menyampaikan, terjadi peningkatan tekanan air secara mendadak dalam saluran sehingga menekan udara yang terjebak.
“Karena tadi ada rongga, ada rekahan pada saat dulu warga ngebor air sampai kedalaman 70 meter, lalu pada kedalaman 30 meter, air water loss karena kemungkinan ada rongga/rekahan,” seru Tantan, Selasa (22/8/2023).
Lebih lanjut, Plh Kepala Badan Geologi Hermansyah menjelaskan, suara misterius yang terdengar itu mengindikasikan adanya potensi sesar aktif. Diperkirakan, posisi sesar aktif bukan berada di sekitar wilayah dentuman.
Water-hammer merupakan proses ketika aliran air secara tiba-tiba mengalami peningkatan tekanan secara mendadak di saluran dan menekan udara yang terjebak. Oleh karena itu, gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran.
Kondisi inilah yang menyebabkan suara ketukan atau getaran. Water-hammer disebabkan oleh kenaikan tekanan air yang diduga akibat terjadinya gempa swarm.
Gempa swarm adalah gempa yang memiliki magnitudo rendah dan tidak memiliki gempa utama yang jelas sebagai pemicu. Gempa ini biasanya terjadi dalam periode singkat dan tidak terlalu merusak.
“Meskipun gempa-gempa dalam swarm umumnya tidak terlalu merusak, mereka dapat memicu kekhawatiran karena walaupun intensitas relatif rendah dan frekuensinya yang tinggi atau sering,” terang Hermansyah.
Badan Geologi menyatakan, masyarakat dapat tetap tenang dan beraktivitas normal. Kendati demikian, tetap dibutuhkan kajian kegempaan guna mengantisipasi potensi sifat merusak di masa mendatang.
Sebelumnya, suara dentuman misterius terdengar di Dusun Tengah Desa Moncek Tengah, Sumenep pada Sabtu (12/8/2023). Suara tersebut terdengar cukup jelas dan disertai dengan getaran. Sebanyak lima keluarga sempat diungsikan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. (hma/rhd)
