DLH Pamekasan Akan Periksa Perizinan Mie Gacoan Terkait Pembuangan Limbah

Mie Gacoan Pamekasan yang berada di jantung kota Pamekasan. (Sru.co.id/udi) - DLH Pamekasan Akan Periksa Perizinan Mie Gacoan Terkait Pembuangan Limbah
Mie Gacoan Pamekasan yang berada di jantung kota Pamekasan. (Sru.co.id/udi)

Pamekasan, SERU.co.id – Beberapa pengguna jalan di sekitar Jl Jokotole Barurambat Kota, Kecamatan Pamekasan keluhkan adanya bau tidak sedap. Bau tersebut diduga hasil limbah Mie Gacoan.

Salah seorang pegguna jalan, Idrus kepada Wartawan SERU.co.id mengungkapkan, adanya bau tersebut sudah beberapa hari yang lalu sejak berdirinya Mie Gacoan.

Bacaan Lainnya

“Kalau sebelumnya tidak pernah ada bau seperti ini, dan saya menduga ini limbahnya Mie Gacoan atau sisa-sisa makanan sampah dari sana,” serunya, Selasa (15/8/2023).

Menurut Idrus, keberadaan limbah sampah memang sangat dibutuhkan, mengingat resto Mie Gacoan merupakan resto yang sangat diminati masyarakat Pamekasan. Namun disayangkan jika pengguna jalan harus terdampak adanya bau limbah yang menyengat.

“Saya hanya berpikir apakah ini sudah selesai bekerja sama dengan pihak DLH, dan jika hal ini sudah bekerja kenapa harus ada bau seperti ini. Ini perlu ada evaluasi kembali dari pihak resto agar tidak selamanya pengguna jalan mencium bau tidak sedap,” tambahnya.

“Saya tidak tahu pasti sebelah mana pembuangan limbah itu, tapi kalau dari pengamatan limbahnya itu sering di buang di sebelah timur, tepatnya di timurnya parkir kendaraan yang disitu memang cukup dekat dengan jalan raya,” tandasnya.

Senada dengan itu, salah satu pedagang yang berada di depan rumah Makan Mie Gacoan Pamekasan membenarkan adanya bau yang diduga dari limbah mie yang terbuang. Menurutnya, bau tersebut karena sisa mie terbuang sehingga menimbulkan bau.

“Itukan barang matang seperti mie sisa makanan orang yang dibuang di depan sana, sehingga menjadi ulat. Dan itu mas sudah pernah masuk koran, tapi tetap saja tidak ada perhatian dari pihak sana,” ungkap pria asal Jalmak tersebut.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan, Supriyanto menyampaikan, untuk kerja sama dari pihak rumah makan tidak ada. Namun hal tersebut bisa dilakukan pengecekan perizinannya.

“Itu masuk pada kategori Kawasan Pengelolaan Limbah Industri (KPLI) apa, dari situ persyaratan untuk pengelolaan air limbahnya seperti apa misalkan. Itukan macem-macem bisa saja hanya pernyataan mandiri siap mengelola air limbahnya,” ungkapnya saat dihubungi melalui pesan whatsapp.

Supriyanto menegaskan, pihaknya akan melakukan pengecekan terkait perizinannya yang masuk pada kategori apa. Karena menurutnya, rumah makan biasanya hanya pernyataan kesiapan saja.

“Kami akan cek besok dan nanti ketika itu memang ada keluhan dari masyarakat pengelolaan limbahnya tidak bagus baru nanti kita cek kelapangan, Terima kasih juga infonya nanti kita cek langsung ke lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp pada pihak resto Mie Gacoan Pamekasan, hingga berita ini diterbitkan tidak ada jawaban. (udi/mzm)

Pos terkait