Kemenkominfo Ingatkan Warga Tak Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi

Kemenkominfo bahas "Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi." (ist) - Kemenkominfo Ingatkan Warga Tak Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi
Kemenkominfo bahas "Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi." (ist)

Nganjuk, SERU.co.id – Era digital ditandai dengan luapan informasi tak terkendali. Infomasi baik dan bermanfaat berbaur jadi satu dengan informasi jahat tak bermanfaat. Bahkan, banyak pula informasi hoaks yang sengaja dibuat untuk tujuan provokasi dan memecah belah persatuan bangsa.

Mengusung tema “Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi.” Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana menggelar diskusi literasi digital di Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (11/8/2023), pukul 19.00.

Bacaan Lainnya

”Hoaks telah menjadi ’senjata’ bagi kaum radikalis untuk merusak mental dan moral bangsa melalui berita-berita bohong,” tulis Kemenkominfo, dalam rilis yang diterima SERU.co.id, Kamis (10/8/2023).

Diskusi luring (offline) kolaborasi Kemenkominfo dengan PHBN Pemuda Bersatu Desa Tanjungtani itu, akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Eko Pamuji, Chief Operating Regional ACSB East Java Muhajir Sulthonul Aziz, dosen sekaligus Digital Enthusiast M. Adhi Prasnowo, dan Mohammad Noviyanto selaku moderator.

”Diskusi literasi digital masuk desa ini digelar gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/DaftarNganjuk1108. Peserta akan mendapat e-sertifikat, juga hadiah e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo, dalam rilisnya.

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, hoaks sudah menyebar dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Bahkan banyak keluarga tak harmonis, perkawanan putus, dan terjadi kerusuhan di berbagai daerah akibat ’termakan’ berita hoaks. Bahaya hoaks akan mampu membuat perpecahan antaranak bangsa, sehingga mengganggu persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Karena itu kami mengimbau marilah kita sama-sama menggunakan media sosial (medsos). Untuk hal-hal yang sifatnya sinergis dan edukatif, jangan saling memecah belah,” sambung Kemenkominfo.

Kemenkominfo menambahkan, seperti diketahui bersama, saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai macam ancaman. Tidak hanya ancaman terorisme, bangsa Indonesia juga diuji keteguhannya sebagai bangsa dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

”Utamanya seiring dengan pelaksanaan hajatan nasional pemilu dan pilpres serentak yang banyak menimbulkan percikan perbedaan dan perpecahan di tengah masyarakat,” imbuh Kemenkominfo.

Suhu politik yang meningkat jelang hajatan politik lima tahunan, menurut Kemenkominfo, seringkali dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin merusak kedamaian Indonesia, dengan membuat berita hoaks, baik di media massa, maupun medsos.

”Ironisnya, masyarakat Indonesia masih rentan dalam menghadapi serangan hoaks ini,” tegas Kemenkomnfo.

Diskusi yang digelar ”chip in” di acara ”Pengajian Akbar dan Sholawat” dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI di Desa Tanjungtani itu, bertujuan memberikan pemahaman mendalam terhadap latar belakang dan makna Kemerdekaan.

”Dengan begitu bangsa Indonesia dapat terus membangun semangat persatuan, kerja sama, dan pembangunan untuk masa depan yang lebih baik,” pungkas Kemenkominfo.

Sekadar catatan, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.

Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, khususnya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Program #literasidigitalkominfo tahun ini dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program nasional yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (*/rhd)

Pos terkait