Malang, SERU.co.id – Tolak aksi konvoi rutin untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) Arema ke-36 tahun, seorang seniman bernama Mukmin Ahmad atau yang akrab disapa Soge itu menggelar aksi Performance Art. Yang mana dirinya menggambar tempat kejadian perkara (TKP) di halaman Balai Kota Malang, meskipun dibawah terik matahari yang menyengat. Selain bentuk penolakan aksi ini, dirinya lakukan guna merawat ingatan pada 135 korban Tragedi Kanjuruhan yang belum kunjung mendapatkan keadilan, Kamis (10/8/2023) siang.
Anggota Malang Performance Community, Mukmin Ahmad atau Soge mengatakan, ini merupakan salah satu bentuk kritikan kepada pihak yang rencananya akan melakukan aksi konvoi HUT Arema, mengingat tragedi 1 Oktober 2023 lalu itu.
“Dalam rangka kritikan terhadap acara besok, kan katanya besok ada yang konvoi untuk ulang tahun Arema. Jadi kita bikin perform merawat ingatan begitu untuk 135 korban,” seru Soge, saat dikonfirmasi SERU.co.id.
Soge menyebut, hatinya turut tergugah dengan keadilan 135 nyawa yang belum kunjung didapatkan itu. Sehingga mudah-mudahan dengan ini, bisa terus mengingatkan kepada masyarakat agar tidak pernah lupa dengan tragedi itu.
Soge menuturkan, tidak ada alasan khusus dirinya memilih depan Balai Kota Malang sebagai lokasi dirinya menggelar Performance Art untuk 135 korban ini. Menurutnya, lokasi ini sangatlah bagus dan juga ramai, sehingga banyak masyarakat yang lalu lalang. Sehingga dapat lebih efisien dalam memulihkan ingatan masyarakat terhadap Tragedi Kanjuruhan.
Lelaki berusia 44 tahun itu menyebut, dalam prakteknya dirinya akan menggambar berbagai pose yang menyerupai proses olah TKP yang dirinya peragakan. Yang mana ditengah terik matahari, seniman tersebut berbaring di depan halaman Balaikota yang panas.
Setelah selesai menggambar, dirinya akan memberi satu tangkai bunga mawar yang sudah dirinya siapkan. Dalam karya ini dirinya hanya menyiapkan kapur papan tulis warna putih dan 135 tangkai bunga mawar.
“Alatnya pake kapur saja, jadi saya gak pake material yang banyak-banyak cuma dua ini saja, saya mengambil lokasi di sini. Satu jam mungkin ya (waktu penggarapan) karena nggambar, posisinya macam-macam,” jelasnya. (wul/mzm)