Malang, SERU.co.id – Berniat menagih janji kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir, para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan merasa dihalang-halangi oleh pihak aparat, Senin (24/7/2023)siang. Mereka sengaja menuntut keadilan saat rombongan Jokowi melakukan kunjungan kerja di Pasar Bululawang Malang.
Salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Devi athok mengatakan, dirinya merasakan banyak anggota kepolisian yang menyamar mengawasi kediamanya sejak pagi. Kemudian waktu Presiden Jokowi melintas di depan rumahnya, saat menuju ke PT Pindad, Kecamatan Turen, dirinya dan keluarga dihalang-halangi oleh beberapa orang.
“Tadi dari pihak intel Kepolisian dan TNI, tadi saya mau ditangkap anggota kepolisian karena saya hanya gak bawa tulisan, hanya kaos, (di) jalan saja, mau ditangkap. Banyak mulai pagi intel kepolisian didepan rumah, pembungkaman ke saya atau gimana,” seru Devi saat dikonfirmasi di kediamanya.
Sosok ayah yang kehilanggan kedua putrinya sekaligus dalam insiden 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan tersebut menjelaskan, tak hanya dirinya, beberapa keluarga korban juga melakukan aksi serupa di area Pasar Bululawang, titik kunjungan RI 1 itu. Namun belum sempat Jokowi datang, mereka sudah dihalang-halangi pihak aparat dan menyita atribut yang mereka bawa berupa foto dan tulisan yang menyerukan penagihan janji.
“Yang sempat menyampaikan tadi di Pasar Bululawang 20-an orang, menunjukkan aspirasinya, (hendak) kepolisian dibawa ke Polsek Bululawang. Awalnya menagih janjinya Jokowi laporan model B dan menaikkan ke sidik. Selama ini jalan di tempat dan ke Erick Thohir, membantu masalah model B di Kepanjen,” terangnya.
Dirinya menyebut, alasan pembubaran dan juga penghalangan itu lantaran kunjungan orang nomer satu di Indonesia ini bukanlah terkait Stadion Kanjuruhan. Sehingga ia dan temen temennya tidak boleh menyampaikan hal tersebut kepada presiden.
“Didorong tidak boleh mendekat, ada apa dengan kepolisian, kami menyuarakan keadilan. Gak boleh, karena bukan masalah datang ke Malang karena masalah Kanjuruhan , tapi kunjungan kerja Jokowi,” kata Devi.
Devi merasa sangat kecewa dengan ini. Dirinya dan ora keluarga keluarga korban lainnya merasa ini merupakan salah satu upaya agar suaranya didengar. Meninggat, kedatangan mereka beberapa waktu lalu ke Ibu Kota Indonesia juga tak dapat bersuara langsung ke Jokowi.
“Wong kita aja ke Jakarta selama ini mau ketemu gak bisa, terus di Bululawang, keluarga korban mau nagih janji Jokowi, siapapun pelakunya harus dihukum seadil-adilnya, tidak tebang pilih, hanya menagih (juga nggak boleh),” sebutnya. (wul/ono)