Pamekasan, SERU.co.id – Dinas lingkungan hidup (DLH) kabupaten Pamekasan keluhkan kurangnya fasilitas laboratorium untuk penelitian. Sehingga, saat terjadi temuan di masyarakat pihaknya harus mengirimkan ke Kabupaten lain. Bahkan harus mengeluarkan biaya guna mendapatkan hasil uji laboratorium itu.
Kapala DLH Pamekasan, Supriyanto saat ditemui menyampaikan keluhannya. Menurutnya, pihaknya sudah membahas terkait izin dan akreditasi bersama rekan-rekannya, namun hal tersebut masih terkendala anggaran yang diperkirakan membutuhkan 400 juta rupiah.
“Tadi saya bahas sama teman-teman dan itu butuh dana besar. Untuk terakreditasi kita butuh sekitar 400 juta. Dari listrik yang ada harus ditingkatan sekitar 30 ribu watt dan itu juga butuh tambahan daya,” serunya, Jum’at (14/7/2023).
Menurut Supriyanto, Laboratorium tidak hanya untuk kepentingan pemerintah saja, melainkan juga dibutuhkan oleh masyarakat. Meski beberapa waktu lalu sudah menjadi pembahasan, namun hal tersebut juga harus melihat anggaran yang diberikan pemerintah terhadap DLH. Sehingga diharapkan untuk tahun depan dapat terealisasi dan juga diperhatikan pemerintah terkait.
“Tahun sebelumnya kita sudah mengajukan tapi karena keterbatasan anggaran jadinya tidak bisa. Semuga saja untuk tahun depan menjadi prioritas kita dan di Pamekasan bisa akreditasinya. Dan ini bukan hanya untuk kepentingan pemerintah saja tapi juga masyarakat dan ini juga bisa masuk ke PAD. Kita tahun depan diberi anggran berapa, nanti mudah-mudahan dari situ bisa untuk akreditasi biar kita kalau ada kejadian seperti itu tidak harus jauh-jauh dan tidak perlu biaya lagi,” tambahnya.
Supriyanto melanjutkan, saat ini yang dimiliki DLH hanya bangunannya saja. Bahkan jika hal tersebut terwujud diperkirakan membutuhkan 6 (enam) suber daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam bidangnya.
“Jika kita sampai punya laboratorium kita membutuhkan sekitar 5 sampai 6 SDM dan itu harus dipenuhi, baik sekilnya, latar belakang apa. Jangan sampai kita asal mengambil nanti analisanya salah. Yang jelas ini harus pula melalui tahapan tahapan untuk sampai pada akreditasi,” tandasnya. (udi/mzm)