Malang, SERU.co.id – Satu korban warga negara asing (WNA), atas nama Ana Brieva Ramirez (24), yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang. Ditemukan dalam keadaan selamat, Minggu (9/7/2023) pukul 10.45.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi, membenarkan info tersebut. Dimana pihaknya menemukan korban dalam keadaan selamat setelah dilaporkan hilang, Sabtu (8/7/2023) 08.00 pagi.
“Pukul 10.45, Tim SAR gabungan menemukan satu orang penyintas atas nama Ana Brieva Ramirez, dalam keadaan selamat,” seru Hariyadi.
Disebutkannya, warga negara Spanyol itu ditemukan di Pantai Banto, Dusun Sumberceleng, Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Dengan jarak 4,77 Kilometer dari titik pertama dirinya dinyatakan hilang. Setelah Ana berhasil dievakuasi, langsung dilakukan penanganan medis oleh pihak tenaga kesehatan.
“Selanjutnya penyintas langsung dievakuasi dan ditangani oleh tim medis yang berada di posko ke Puskesmas Bantur,” terangnya.
Hingga saat ini masih terus dilakukan pencarian tiga korban yang masih belum tahu keberadaannya. Yakni Jana Olivia Soland, WNA dari Swiss, kemudian Made (pemandu) dan Indra (tour leader).
Sebelumnya, dua wisatawan asing rombongan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dikabarkan hilang saat berenang. Dan tiga WNI tour guide dan leader yang berusaha menyelamatkan turut serta terseret ombak. Di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (8/7/2023) pagi.
Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo mengatakan, rombongan mahasiswa tersebut terdiri dari 17 warga negara asing (WNA) dan 12 warga negara Indonesia (WNI). Dua orang dilaporkan hilang bernama Ana Brieva Ramirez (24), warga negara Spain dan Jana Olivia Soland (24), berasal dari Swiss. Kemudian tiga orang Made bersama Bayu dan Pendik, ketiganya tour leader/guide rombongan.
Kedua perempuan dan enam temannya yang lain memutuskan untuk berenang di pantai. Nahasnya Ana dan Jana justru tidak bisa menepi kedaratan, sehingga terdampar di tengah pulau.
“Ana dan Jana menyangkut di tengah pulau. Kemudian Made bersama Bayu dan Pendik (tour leader/guide), berniat membantu. Akan tetapi saat merescue, tiba-tiba ombak besar datang dan mereka semua terseret oleh ombak,” jelasnya. (wul/rhd)