Bentrokan Mahasiswa di Cafe, Tiga Kendaraan Rusak dan Satu Nyawa Melayang

cafe dimana bentrokan terjadi 11zon
Cafe yang dibakar buntut bentrokan mahasiswa. (foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Bentrok antar mahasiswa di cafe di kawasan Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang mengakibatkan kerusakan dan kebakaran pada salah cafe dan tiga unit kendaraan. Tak hanya itu, seorang mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggaldewi (Unitri) Malang, Keisnael Murri, asal Sumba Barat Daya (SBD), tewas akibat luka tusukan lebih dari satu kali di tubuhnya, Minggu (25/6/2023) dini hari.

Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinajar membenarkan hal tersebut. Kasus berdarah itu langsung ditangani oleh Satreskrim Polres Malang.

Bacaan Lainnya

“Langsung ke Reskirim Polres, karena langsung ditangani oleh Polres Malang,” seru Iptu Bambang saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Salah satu warga yang tinggal di dekat TKP, Ilham menerangkan, saat itu dirinya tengah berada di kosannya yang tak jauh dari lokasi itu. Dirinya ditelpon temannya yang berada di dalam warung lokasi yang sama dengan TKP, dimana teman Ilham meminta tolong lantaran pintu warungnya dilempari batu.

“Saya otomatis ke sini melihat, jam 01.00 itu masih kondusif, tapi ramai,” terang Ilham.

Meskipun sudah ramai, pengerusakan dan penusukan terhadap korban belum terjadi dan tidak ada kejadian yang mencurigakan.

Namun dua jam kemudian, dirinya mendapatkan kabar jika di tempat temannya itu sudah ricuh dan terjadi bentrokan oleh sekelompok orang di café tersebut. Setelah Ilham datang kembali, dirinya mendapati lokasi tersebut sudah dalam keadaan ramai.

“Saat datang, dibawah itu aku, udah ramai. Marah-marah semua, ada anak empat atau lima itu Timur (orang asal Timur),” paparnya.

Dan di tempat kejadian, nampak seorang laki-laki muda sudah terkapar tak sadarkan diri bersimbah darah. Kemudian terlihat beberapa orang yang tak terima, mencari terduga pelaku yang melakukan penusukan.

“Itu gak terima temannya yang meninggal, mereka cari pelakukanya. Pelakunya gak tahu kemana,” terangnya.

Ilham mengatakan, tubuh korban baru dievakuasi sekitar pukul 03.00 dan dibawa ke RS Saiful Anwar. Namun saat hendak dibawa, beberapa orang yang datang melarang.

“Gak terima, alasannya gak tahu, paling gara-gara pelakunya belum ketemu. Terus ini sudah dibawa ke sana,” ulasnya.

Dan kegaduhan itu berlanjut dengan perusakan di salah satu cafe lingkungan para pemuda itu nongkrong sebelumnya. Tak hanya tempat usaha saja, satu unit sepeda motor Yamaha All New R15 jadi sasaran dengan cara dibakar di dalam cafe.

“Entah gak tahu massa berapa itu, banyak mas ke sini bakar ini (menunjuk tempatnya berdiri). Padahal jam 3 motornya masih utuh,” jelas Ilham.

Ilham menerangkan, pada saat kejadian, dirinya tak melihat banyak warga di lokasi, hanya sedikit. Sehingga saat hendak menolong korban, para warga juga tidak berani.

“Warga gak berani semua, kita gak berani nolongi. Diancam semua, kan warga cuma sedikit,” paparnya.

Selain itu, pihak pemerintah desa awalnya juga tidak tahu jika ada kegiatan para pemuda tersebut. Dimana sebelumnya tidak ada izin ataupun pemberitahuan yang dilayangkan, jika ada perkumpulan tersebut.

“Karena gak ada izin mas, dari desa gak ada izin gak ada apa, izinya ke pemilik toko, desa juga gak tahu apa-apa kalau ada pembunuhan. Seharusnya lapor dulu, nanti dibatasi waktunya. Ya pasti kalau udah lewat jam 24.00 itu orang emosinya naik-naik,” papar aparatur desa yang enggan disebutkan namanya.

Tak hanya satu cafe dan sepeda motor Yamaha All New R15, satu unit sepeda motor Scoopy dan satu unit mobil Honda Jazz yang terparkir di kawasan tersebut turut jadi sasaran massa yang marah. (wul/ono)

 

Pos terkait