Batu, SERU.co.id – Jemaah Kloter 85 diberangkatkan ke Tanah Suci Jumat (23/6/2023) pukul 08.10 WIB, menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA 6301. Dari total 360 penumpang, 8 (delapan) diantaranya jemaah asal Kota Batu mendapat kuota tambahan dan bergabung dengan jemaah asal Kota Malang, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kankemenag Kota Batu, Basuki Rahmat menjelaskan, delapan jemaah haji kuota tambahan Kota Batu telah diberangkatkan. Dari Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kemenag Kota Batu, Kamis (22/6/2023) kemarin menuju Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Selain dari wilayah Jatim, jamaah kuota tambahan dari Bali dan NTT turut bergabung dalam kloter ini.
Baca juga: Pesan Pj Wali Kota Batu pada Calon Jemaah Haji Kota Batu Tahun 2023
“Total 356 jemaah ditambah 4 petugas kloter, jadi 360 satu kloter,” seru Basuki.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Rohmatulloh meminta agar Jamaah Haji mematuhi setiap ketentuan yang berlaku selama di Arab Saudi. Karena keterbatasan waktu, jemaah haji kuota tambahan ini tidak sempat mengikuti kegiatan manasik. Oleh karena itu ia berpesan, agar jemaah taat aturan saat bertemu jemaah daerah lain di kloter ataupun ketika di Arab Saudi.
“Patuhi apa kata para petugas. InsyaAllah semuanya lancar,” ujar Kasubbag TU.
Plt. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah ini juga menghimbau seluruh jemaah agar menjaga kesehatan, baik kondisi serta stamina. Hal ini dikarenakan puncak haji yang akan berlangsung kurang dari satu minggu sejak tiba di tanah suci. Setibanya di tanah suci, jemaah agar memfokuskan diri pada kegiatan yang bersifat wajib terlebih dahulu.
Baca juga: Iringi Pemberangkatan CJH Batu, Pj. Wali Kota Titip Doa
“Jangan sampai karena terlalu mengejar ibadah sunnah, justru ibadah wajibnya malah tidak optimal,” paparnya
Jemaah haji kuota tambahan Kota Batu ini, berangkat menuju AHES dengan menggunakan kendaraan operasional Kankemenag Kota Batu. Ditambah dengan mobil dari KBIH dan kendaraan pengantar jemaah. Barang-barang milik jemaah juga langsung menjadi satu dengan jemaah. Berbeda dengan Kloter 51 sebelumnya yang berangkat dengan armada bus pariwisata, sementara barang-barang diangkut dengan truk khusus. (dik/rhd)
