Polinema jadi Tuan Rumah Lokakarya Kurikulum Nasional
Malang, SERU.co.id – Forum Komunikasi Program Studi Teknik Pertambangan se-Indonesia (FORKOPINDO) menggelar Lokakarya Kurikulum Nasional, dengan tuan rumah Politeknik Negeri Malang (Polinema). Mengupas program studi pertambangan, diharapkan dapat menyeragamkan kurikulum Prodi Pertambangan di seluruh Indonesia. Dilaksanakan selama tiga hari, 8-10 Juni 2023.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo ST MT mengatakan, lokakarya ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di bidang pertambangan. Polinema sebagai tuan rumah pertemuan penting ini, tentunya dapat memetik keuntungan dengan menyempurnakan kurikulum Prodi Pertambangan.
“Diharapkan hasil dari lokakarya ini dapat mengangkat kualitas pendidikan dan memenuhi kebutuhan indutri pertambangan. Lokakarya ini menggandeng seluruh kampus yang memiliki Prodi Pertambangan. Sekaligus menghadirkan pula tiga perusahaan besar Pertambangan,” seru Direktur Polinema, saat membuka lokakarya di Auditorium Lantai 8 Gedung Teknik Sipil Polinema, Jum’at (9/6/2023).
Direktur Polinema berharap, arah kebijakan dari perusahaan besar pertambangan yang hadir pada lokakarya ini dapat menjadi salah satu gambaran. Tentang tantangan dan harapan dunia industri pertambangan kepada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan teknik pertambangan.
Hasil dari lokakarya ini, lanjut Direktur Polinema, nantinya merumuskan metode pembelajaran yang terbaik dan dapat diterapkan di semua kampus. Hingga nantinya ada link and match antara prodi pertambangan di seluruh kampus di Indonesia dengan perusahaan pertambangan.
“Dengan begitu kompetensi lulusan Prodi D3 Teknik Pertambangan Polinema maupun kampus lain, dapat sesuai dengan kebutuhan SDM di dunia pertambangan,” ucapnya.
Senada, Ketua Panitia Lokakarya Pertambangan, Gregorius Aryoko Gautama SKom MT menuturkan, lokakarya nasional ini dihadiri oleh 80 peserta dari 48 perguruan tinggi. Di antaranya ITB, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Ketapang, Politeknik Akamigas Palembang, Universitas Papua, UNSRI, Universitas Trisakti, Universitas Syiah Kuala, Universitas Basowa, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Halu Oleo.
Selain dari perguruan tinggi, lokakarya ini juga dihadiri oleh para petinggi industri pertambangan. Di antaranya Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Vice President Mining Safety Division PT Freeport Indonesia, dan Senior General Manager Operational Planning and Geotechnical PT Vale Indonesia.
“Hasil dari lokarkarya ini akan langsung diimplementasikan pada tahun akademik 2023/2024 ini. Kira-kira perlu tambahan mata kuliah apa yang nantinya dibutuhkan di dunia pertambangan,” tutur dosen prodi D-III Teknologi Pertambangan Polinema ini.
Pada lokakarya yang dilaksanakan di Auditorium Lantai 8 Gedung Teknik Sipil, selama tiga hari, Kamis-Sabtu (8-10/6/2023). Perguruan tinggi mendapatkan masukan dari industri tentang gambaran pendidikan dan keterampilan mahasiswa sesuai kebutuhan industri. Hasil dari lokakarya ini akan diimplementasikan pada perguruan tinggi yang memiliki Prodi Pertambangan.
Selain itu dibahas sertifikasi kompetensi dan best learning. Terutama masukan dari PT Valley, PT Andaro dan Freeport, tiga perusahaan besar bidang pertambangan di Indonesia.
“Dengan Lokarkarya ini seluruh mahasiswa mendapat kompetensi yang sama antar perguruan tinggi. Tinggal yang membedakan soft skillnya antar lulusannya saja,” pungkasnya.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Forkopindo, Prof Dr Eng Ir Syafrizal ST MT IPM mengatakan, secara umum kurikulum adalah alat utama mencapai tujuan pendidikan program studi. Oleh karena itu, prodi harus mencantumkan secara eksplisit tujuan program studi.
“Lokakarya Kurikulum pertama kali ditetapkan pada tahun 2019 di UMI Makassar. Kurikulum menjadi body of knowledge Program Studi Teknik Pertambangan. Dalam hal ini kita memberikan gambaran tentang cakupan bidang keilmuan atau keahlian pada jenjang S1 dan D-III,” paparnya. (rhd)