Musim Kemarau, Petani Kentang Brakseng Mulai Andalkan Penyiraman dengan Pompa Air

Petani kentang Bukit Brakseng sedang menyirami tanaman kentangnya. (dik) - Musim Kemarau, Petani Kentang Brakseng Mulai Andalkan Penyiraman dengan Pompa Air
Petani kentang Bukit Brakseng sedang menyirami tanaman kentangnya. (dik)

Batu, SERU.co.id Memasuki musim kemarau, petani kentang di daerah Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji mulai mengandalkan penyiraman tanamannya dengan menggunakan pompa air. Hal ini dilakukan karena sudah hampir dua minggu di kawasan tersebut tidak turun hujan.

Masrifah, salah seorang petani apel di kawasan Bukit Brakseng, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu mengaku setiap pagi dirinya harus datang ke ladang kentang garapannya. Sebelum melakukan penyiraman, terlebih dahulu ia harus mengisi kolam penampungan air. Kolam sederhana ini hanya terbuat dari galian tanah yang selanjutnya diberi terpal khusus agar air mudah tertampung.

Bacaan Lainnya

Baca juga: DPRD Kabupaten Dompu Kunker ke Pemerintah Kota Batu

“Nyiramnya setiap hari supaya hasil panen kentangnya nanti bagus. Sudah dua mingguan tidak hujan,” serunya.

Untuk melakukan penyiraman dengan pompa air, petani harus menambah biaya operasional yakni bahan bakar minyak (BBM) untuk penggerak mesin pompa. Pipa paralon dan selang panjang juga dibutuhkan untuk menjangkau lahan kentang yang luasnya berhektar-hektar. Iaapun berharap harga kentang dipasaran tidak sampai jatuh, mengingat operasional “lebih” di musim kemarau.

Baca juga: BPK RI Beri Opini WTP pada Pemerintah Kota Batu ke-8 Kalinya

“Kalau harga dipasaran saya belum tau. Cuma kalau diambil tengkulak, ya jangan rendah-rendah lah. Petani kerjanya juga lebih berat,” harapnya.

Masrifah mengaku, untuk melakukan penyiraman tanaman kentang, dirinya juga harus berhadapan dengan hawa dingin yang menusuk badan. Pasalnya, di musim kemarau suhu udara akan terasa lebih dingin daripada biasanya. Iapun mengaku kondisi seperti ini sudah biasa dihadapi setiap musim kemarau.

“Ya pakai baju dobel, penutup kepala, sarungtangan, kaos kaki, sepatu boot, biar tidar terlalu dingin,” pungkasnya. (dik/mzm)

Pos terkait