Malang, SERU.co.id – Sebanyak 653 Calon Jemaah Haji (CJH) di Kabupaten Malang gagal berangkat ke Tanah Suci Makkah tahun ini. Hal tersebut terjadi lantaran mereka tidak melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Malang Abdul Salam menuturkan, meskipun tidak dapat berangkat di tahun 2023 ini, CJH yang telah dijadwalkan keberangkatannya itu bisa berangkat di tahun depan lagi.
“Jika belum melunasi, maka otomatis pemberangkatannya bakal ditunda tahun depan,” seru Salam, Senin (22/5/2023)
Salam menyebut, dari 653 calon jamaah yang gagal berangkat itu terdiri dari 318 CJH non cadangan dan 335 orang CJH cadangan.
Meskipun ratusan orang yang belum melunasi Bipih hingga batas waktu yang ditentukan, pihaknya tidak menekan para jamaah tersebut. Diketahui, setidaknya 1.879 orang calon jamaah haji yang telah melakukan pelunasan untuk menjalankan ibadah rukun Islam yang ke-5 itu.
“Walaupun begitu kami tidak bisa menekannya. Karena itu hak setiap jamaah mau melunasi apa tidak,” papar Salam.
Menurut penuturan Salam, salah satu alasan para CJH yang tidak melakukan pelunasan karena tidak bisanya mengajukan pendampingan. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang tidak melakukan pelunasan di tahun ini.
Sebagai informasi, untuk jamaah yang sudah melakukan pelunasan para jamaah akan dibagi menjadi empat kelompok terbang (Kloter). Yang mana nantinya, akan diberangkatkan pada dua sesi, sesi pertama pada (8/6/2023) dan tanggal selajutnya (9/6/2023), kemudian kembali ke tanah air (20/7/2023).
“Ada 4 Kloter, yakni Kloter 40, Kloter 41, Kloter 42, dan terkahir Kloter 43,” jelasnya.
Para calon jamaah haji tersebut nantinya akan didampingi 20 orang petugas pendamping, baik dari tim pemandu haji Indonesia (TPHI) sebanyak empat orang, tim pembimbing ibadah haji Indonesia (TPIHI) empat orang dan dua belas tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI). (wul/ono)