Batu, SERU.co.id – MADCF #2 merupakan program/agenda tahunan rutin yang digagas oleh Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) bekerja sama dengan Disparta kota Batu.
Untuk tahun ini, MADCF #2 bisa dilaksanakan secara offline (tatap muka). Di tahun pertama kemarin, dilaksanakan secara online di karenakan adanya pandemi.
Ketua DKKB, Sunarto mengatakan, tema penyelenggaraan MADCF tahun ini adalah “Daya Gerak Semesta” mengambil tagline dari DKKB ‘Berdaya, berbudaya’. Event ini sesuai dengan visi misi DKKB untuk mewujudkan pemajuan kebudayaan yang unggul lestari dan mendunia. Sehingga tujuan atau cita- cita di selenggarakan MADCF #2 bisa menjadi sebuah “daya” sebuah kekuatan , sebuah motivasi yang bisa menggerakkan Masyarakat kota Batu secara khusus dan Semesta Alam pada umumnya untuk hidup dan menghidupi budaya bangsa terutama Budaya kota Batu.
“Tagline ini juga sebagai simbol bahwa Budaya menjadi sumber “daya” yang dapat menggerakkan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Kota Batu. Acara ini juga merupakan rangkaian Kongres Kebudayaan Kota Batu 2023,” serunya.
Cak Narto, sapaan akrabnya menyebutkan, acara ini akan diselenggarakan pada Hari Minggu tgl 18 Juni 2023 di lapangan Sendratari Arjuna Wiwaha, Kelurahan Sisir Kota Batu. Nantinya kegiatan ini dapat di ikuti oleh dua kategori, umum maupun pelajar yang ada di kota Batu. Untuk umum statusnya open, sedang pelajar di peruntukan untuk pelajar SLTP/SLTA sederajat.
“Tujuannya juga memunculkan karya tari dari sanggar-sanggar umum maupun sanggar- sanggar tari (kelompok seni tari) yang ada di Kota Batu sekitarnya,” imbuhnya.
Seniman Reog ini menambahkan, logo MADCF#2 memiliki makna dan daya gerak yang dimiliki masyarakat Kota Batu, khususnya para seniman, penggiat dan pelaku seni tari budaya dengan memunculkan potensi seniman tradisi. Logo juga merupakan sifat gerak dinamis dan terbuka sebagai wujud seni tari budaya yang siap menghadapi tantangan jaman dengan tetap menjaga serta melestarikan warisan budaya. Terdapat 2 ikon penari yang menari berpasangan, melambangkan kebersamaan, kekompakan dan kekeluargaan, sebagai spirit DKKB selama ini. Warna biru bermakna regenerasi sambung estafet antar generasi.
“Pada intinya ini juga Program untuk Menyambut Kongres Kebudayaan 2023 yang akan di Laksanakan akhir juni,” pungkasnya. (dik/mzm)