Peternak Tak Mau Pindahkan Kerbau dari Bandara Internasional Lombok

Kerbau di Bandara Internasional Lombok. (ist) - Peternak Tak Mau Pindahkan Kerbau dari Bandara Internasional Lombok
Kerbau di Bandara Internasional Lombok. (ist)

Lombok, SERU.co.id – Pemandangan tidak biasa terlihat di Bandara Internasional Lombok dengan ratusan kerbau yang mencari makan di sekitar bandara. Ratusan kerbau itu rupanya milik para peternak dari tiga Desa yaitu Desa Tanak Awu, Desa Ketare, Kecamatan Pujut, dan Desa Penujak di Kecamatan Praya Barat.

Salah satu peternak bernama Hermanto mengungkapkan alasannya menggembala kerbau di area bandara. Menurutnya, ia meminta waktu sebulan untuk menggiring kerbau-kerbaunya.

“Saya belum menerima sosialisasi tentang penertiban kerbau di bandara. Karenanya, saya minta waktu satu bulan, baru saya akan keluarkan kerbau dari bandara,” terang Hermanto.

Hermanto beralasan, kerbau-kerbau miliknya akan merusak tanaman padi yang ada di desanya yang belum memasuki masa panen. Ia menyampaikan akan mengeluarkan kerbaunya tanpa adanya tindakan penertiban saat padi di desanya sudah memasuki musim panen.

“Khusus dari Desa Penujak saja ada sekitar 100 ekor kerbau lebih, kalau dari desa yang lain saya tidak tahu, karena saya tidak kenal. Banyaklah,” ungkapnya.

Mengenai peternak yang membangun kendang di wilayah bandara, ia mengaku tidak tahu. Selama ini kerbaunya hanya datang pagi dan pergi sore hari untuk dilepas.

“Kalau yang buat kandang, saya tidak tahu. Karena banyak kan yang punya kerbau di sini,” ucapnya.

Humas AP I Bandara Internasional Lombok Arif Haryanto mengatakan, keberadaan kerbau-kerbau tersebut berpotensi mengganggu operasional penerbangan. Keberadaan kerbau di Bandara Internasional Lombok sudah berlangsung cukup lama. Ratusan kerbau itu membuat kotor jalanan dan menimbulkan bahaya.

“Kegiatan ini sudah berlangsung cukup lama. Hewan-hewan ternak ini, selain mengancam bahaya juga membuat kotor jalanan utama dan jalan akses kargo. Makanya dilakukan penertiban,” kata Arif, Kamis (11/5/2023).

General Manager AirNav Indonesia cabang Lombok, Kiki Adrian menjelaskan, keberadaan kerbau-kerbau ini bisa mengganggu penerbangan. Ratusan kerbau itu kerap mendekati area landasan pacu pesawat.

“Kami mendukung penertiban ratusan kerbau milik puluhan ternak di area bandara, demi keselamatan penerbangan,” ujarnya.

Kiki tidak menampik area Bandara Internasional Lombok memang sering dikunjungi hewan liar. Selain kerbau, hewan lainnya adalah anjing, biawak, hingga burung.

“Ya, memang di sini banyak hewan liar. Biasanya ada anjing, biawak, hingga burung. Kerbau juga berbahaya jika masuk ke area landasan pacu,” jelasnya.

Ratusan kerbau itu biasanya muncul di bagian utara area landasan pacu. Jika terdapat kerbau yang mendekati pagar, Kiki menyebut pihaknya langsung membuat laporan. (hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait