Surabaya, SERU.co.id – Oknum Pendeta Gereja Pantekosta, Moses Hendry alias Hendrianto Udjari dilaporkan Mety Oesman (59) asal Jalan Manyar Tirtomoyo, Menur, Surabaya ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jatim atas penipuan hingga mengalami kerugian sekitar Rp 473 Juta.
Laporan tersebut tertuang dalam nomor LP/B/184/III/SPKT/Polda Jawa Timur tertanggal 20 Maret 2023 kemarin. Hari ini, Selasa (9/5/2023) pagi, Mety menjalani pemeriksaan Subdit II Hardabangtah sebagai saksi korban untuk dimintai keterangan terkait penipuan yang dialaminya.
Mety bercerita, sebelum jadi korban penipuan, dirinya mencari kuasa hukum untuk mendampinginya dalam menyelesaikan perkara pidana penipuan dengan terlapor Hendra Anggoro asal Tulungagung.
“Saya dikenalkan Moses ini dengan Pak Berty. Moses ngomongnya seorang pendeta sekaligus pengacara, awalnya dia ngomong gratis tanpa pakai fee. Pokoknya untuk kepolisian, saya yang harus bayar,” katanya sebelum memasuki ruang pemeriksaan.
Kemudian, pada 19 Mei 2022 Moses meminta uang sebesar Rp 50 juta kepada Mety dengan dalih untuk diberikan kepada polisi supaya masalahnya cepat ditangani. Mety percaya begitu saja dan mentransfer uang sesuai nominal yang diminta Moses, melalui rekening pegawainya yang berinisial E.
“Penyerahan uang pertama itu tanggal 19 Mei 2022 sebesar Rp50 juta. Kemudian transfer kedua itu 30 Mei 2022, lalu tanggal 8 Agustus 2022. Terus bilangnya ada gelar perkara, saya dimintai Rp 100 juta tapi saya kasih Rp 70 juta dan sisanya saya lunasi sebelum gelar perkara dimulai,” tambahnya.
Sewaktu gelar perkara dilaksanakan, tiba-tiba Moses tidak datang. Mety rupanya datang hanya didampingi koleganya sendiri. Ia sempat menghubungi Moses, namun terlapor tidak memberikan respon hingga membuat Mety geram.
“Tiba-tiba minta lagi uang Rp500 juta, tapi saya tolak. Mulai dari itu, dia selalu menghindar tidak mau angkat telfon saya, tidak mau balas WA saya. Kata teman saya gelar perkara itu gak usah bayar, cuma Rp 300 ribu saja. Moses bilang kalau itu uang untuk ‘ngamplopi’ semua orang,” lanjutnya.