Malang, SERU.co.id – Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah SH MH mengungkapkan, alasan mengapa PDI Perjuangan tak keburu mengusung Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres). Pasalnya, ada beberapa pertimbangan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sekaligus pemegang mandataris kongres.
Basarah menyebut, meski Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan Capres dan Cawapres dari PDI perjuangan. Namun pertimbangan utamanya Megawati, lantaran tidak menginginkan Pemilu dimulai lebih cepat dari seharusnya.
“Saya ulangi, ibu Mega tidak menginginkan, terutama Pemilu Presiden berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya,” seru anggota DPR RI Dapil Malang Raya ini, saat bersilaturahmi insan pers se-Malang Raya.
Basarah menjelaskan, masa kampanye yang begitu lama pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2014 lalu, ternyata tidak dimanfaatkan oleh peserta pemilu sebagai forum mengedukasi masyarakat, forum pendidikan, politik masyarakat. Tetapi justru yang terjadi, masa kampanye berdurasi panjang itu dipakai melakukan aksi propaganda, black campaign dan komunikasi publik bersifat mengadu domba.
Bahkan masa kampanye saat itu dimanfaatkan pula untuk memprovokasi beragam perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Dengan mengangkat isu mengenai perbedaan suku agama, ras dan antar golongan (SARA).
“Hasil masa kampanye pemilu yang setengah tahun lebih itu menimbulkan disintegrasi di tengah masyarakat. Sehingga terjadi polarisasi dan perpecahan,” ungkapnya lantang.
Basarah menyebut, ketika Capres Prabowo Subianto sudah berada dalam satu perahu kabinet Jokowi, pembelahan di tengah masyarakat masih terasa hingga saat ini.