Saat dirinya mencari dengan warga sekitar, salah satu saksi melihat dari jauh bahwa tubuh temannya tengah terombang-ambing di sungai. Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan, warga melarang Santoso untuk ikut masuk ke dalam sungai.
“Ibu-ibu lihat temen saya masih gelimpangan di situ. Saya mau nolongin, tapi dipegangin sama orang kampung. Tapi saya tetep berontak aja,” ucapnya.
Saat kejadian, volume air di aliran tersebut cukup tinggi dengan arus yang cukup deras. Saat kejadian, korban mengenakan kaos biru, celan pjtih berbahan jens, tas semplang hilam dan topi hitam dan sepatu boot hitam.
Saat di lokasi juga salah satu anggota Tim SAR, Janoko menjelaskan, pihaknya akan masih menunggu perkembangan. Jika sudah ada izin pihaknya dan beberapa instasi gangan akan membangun posko pencarian terhadap korban.
“Dan ini masih belum ada perkembangan untuk selanjutnya. Kita belum mengorek informasi yang lebih detailnya lagi karena kita dapat KTP atau identitas yang jelas dari korban. Ini nanti kita juga follow up ke perangkat desa,” ungkapnya. (wul/ono)
Baca juga:
- Komalku dan DPRD Kota Malang Apreasiasi Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak
- Hasil Kesepakatan Polres Batu – Desa Giripurno Final, Karnaval Desa Harus Tuntas 23.00 WIB
- Kompolnas Cek Lokasi Kematian Diplomat Kemlu dan Tidak Temukan Kerusakan Fisik
- Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang
- Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Rusia Minta Pulang ke Indonesia