Bulan Ramadan, Penjualan Cincau Hitam Malah Sepi

hariyati disamping blek berisi cincau hitam yang belum terjual
Hariyati, disamping blek berisi cincau hitam yang belum terjual. (foto:jup)

Malang, SERU.co.id – Biasanya, produsen cincau hitam akan menuai omset tinggi di bulan Ramadan. Namun tidak untuk tahun ini, bahkan, tingkat permintaan menurun drastis hingga 50 persen.

Hariyati, produsen cincau hitam di Jalan Laksamana Martadinata Gang 6b mengaku, penurunan drastis baru kali ini terjadi. Menurutnya, aspek persaingan bisnis ditambah kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Bacaan Lainnya

“Mungkin sekarang ada banyak yang bikin atau musimnya yang kayak gini, berkurang memang. Penurunan ini ya mulai puasa ini, yang kalo sebelumnya, ya wes rame wes. Ya mulai puasa kemarin, menurun anjlok,” seru Hariyati.

Biasanya, dalam sehari Hariyati mampu memproduksi hingga 200 – 250 blek di saat bulan puasa. Namun, di bulan puasa kali ini, ia hanya memproduksi 90 – 100 blek berdasar pesanan yang ada.

“Kadang bikinnya (sekarang) dua hari sekali, gak tiap hari. Kalo dulu, sampai kurang-kurang tenaganya. Kalo sekarang, sekarang bikin besoknya libur, dua hari sekali,” keluh Hariyati.

Akibatnya, terjadi penumpukan bahan baku terutama untuk daun cincau hitam yang ia beli dari Ponorogo. Tidak itu saja, sejumlah produk cincau hitam yang sudah jadi masih berada di rumahnya karena belum laku dijual.

Walaupun begitu, Hariyati mengaku masih menjual cincau hitam dengan harga yang sama, yakni kisaran Rp45.000-Rp50.000 per blek. Ia pun mengaku pasrah dengan sepinya permintaan di bulan Ramadan tahun ini.

“Disyukuri saja wes, gak papa. Yang penting sehat, bisa cari lagi wes. Mungkin tahun depan kita baik, kan namanya rejeki itu kan gak mesti kan ya. Kadang ya rame, kadang surut,” ujarnya.

Pos terkait