Dari hasil visum sementara, tidak ditemukan adanya luka tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Menurut hasil keterangan dari keluarga korban, Hoteb ternyata menderita penyakit epilepsi sejak umurnya beranjak 20 tahun. Ditambah, Epilepsi yang diderita korban sering kambuh bahkan dalam satu minggu terakhir sudah sebanyak tiga kali kambuh.
“Setiap kali penyakit epilepsi kambuh korban langsung terjatuh, kaku, kejang kejang dan membentur benturkan kepala. Kecenderungan korban setiap kali kambuh, juga sering mencari tempat yang terdapat air untuk mendinginkan tubuhnya,” tuturnya.
Baca juga: Pemancing Temukan Sosok Mayat Bayi Laki-laki di Bendungan Sengguruh
Semasa hidup korban juga diketahui tidak pernah bermasalah dengan orang lain. Sehingga, hal tersebut memperkuat penyebab kematian korban adalah murni kecelakaan, bukan karena pembunuhan.
Oleh sebab itu, keluarga menghendaki jenasah korban dibawa pulang ke rumah duka untuk segera dimakamkan. Dan tidak bersedia dilakukan VER maupun otopsi. (wul/ono)
