Sebagai pucuk pimpinan Pemkot Malang, Sutiaji tidak berhenti atas prestasi yang didapat. Ia berharap, kualitas pelayanan yang sudah baik ini harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap komitmen pemerintah daerah terhadap kesehatan bisa terus terjaga dengan baik.
“Sudah menjadi konsekuensi dan saya kira kepercayaan masyarakat ini modal, maka mari kita jaga, mari kita tingkatkan kualitasnya, agar kepuasan masyarakat tercapai. Masyarakat menaruh kepercayaan penuh kepada negara, sudah sepantasnya kita juga berikan yang terbaik kepada masyarakat. Artinya negara benar-benar hadir dan memberikan kemudahan pada masyarakat,” terang Sutiaji, lebih lanjut.
Salah satu penilaian utama penghargaan UHC adalah presentasi kepesertaan masyarakat terhadap BPJS. Untuk Kota Malang, kepesertaan masyarakar mencapai 106 persen.
“Ini semua terukur, jadi Kota Malang sekarang, presentase kepesertaan masyarakat sudah mencapai 106 persen. Artinya semua penduduk Kota Malang yang tercatat di Dispendukcapil, semuanya sudah ikut BPJS. Inilah penilaian utama dari penghargaan UHC ini, hanya nanti akan di update lagi datanya, karena ada warga yang sudah meninggal tetapi belum dilaporkan ke Dispenduk, sehingga presentasenya sampai 106 persen,” ujar penyuka olahraga gowes dan badminton ini.
Baca juga: Berkat Inisiasi MCC, Kota Malang Diganjar Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2023
Penerimaan penghargaan UHC ini dilakukan bersama dengan 22 provinsi dan 300 kabupaten/kota se-Indonesia. Dan menurut Sutiaji, capaian ini sesuai dengan target Sutiaji yang telah ia canangkan di awal periode kinerjanya.
“Bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas yang sudah kami canangkan dulu. Dengan UHC ini, maka upaya dari bagian integral pembangunan manusia, khususnya masyarakat Kota Malang sudah sesuai dengan target kami. Terimakasih masyarakat Kota Malang,” tandasnya. (ws7/rhd)