Ayah dari dua orang putra itu mengaku, untuk di bulan-bulan seperi ini peminat kerajiannya masih sepi. Namun jika di moment-moment tertentu, seperti ramai hajatan, Agustusan, kemudian Lebaran, para pembeli akan berbondong-bondong membelinya.
“Biasanya kalau bulan puasa, sudah mencapai 15 hari itu baru banyak yang pesan buat hari raya. Biasanya hari raya stok habis. Biasanya hari raya barang kosong, ini untuk persiapan,” tuturnya.
Baca juga: Meski Terlihat Menjijikkan, Usaha Cacing Menjanjikan Keuntungan Yang Menggiurkan
Sedangkan untuk harga juga bervariasi, dilihat dari bahan baku yang digunakan, ukuran dan tingkat kerumitan dalam penggarapan.
“Dijual dari harga Rp75 ribu sampai Rp2,5 juta. Yg harga 2,5 juta yang besar buat pentas,” ulas Johan.
Menurut penuturan Johan, ciri khas dari rampak Malangan hanyalah terlihat dari warnanya yang nyorak dibandingkan di daerah lain. Selebihnya semua hampir mirip-mirip.
Kini usaha yang telah dirinya geluti dengan keluarga tersebut telah memperkerjakan 17 pegawai, dimana mereka adalah masyarakat sekitar. Sehingga, dengan usahanya tersebut bisa membantu perputaran ekonomi dengan membuka lapangan pekerjaan di tempat tinggalnya. (wul/ono)