Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Much. Rony menjelaskan, target panen padi tahun ini sekitar 40.024 hektar. Dari luas lahan itu, petani sanggup menghasilkan 75.000 ton padi, dalam kurun waktu empat bulan. Untuk provitas ubinan (sampel lahan pertanian) kemarin mencapai 8,4 ton gabah kering panen. Ya, setiap hektarnya sampel ubinan segitu hasilnya.
“Sedangkan target sampel ubinan dari Dinas Pertanian Jawa Timur, berkisar di angka 6,22 ton gabah kering giling. Jumlah ini otomatis akan memenuhi target panen raya padi di Jatim,” jelasnya.
Menurut Rony, jika dibandingkan dengan panen raya padi pada tahun sebelumnya, angka ini mengalami kenaikan, di kisaran 20 persen. Sebelumnya jika petani di Desa Carangrejo ini selama dua tahun gagal panen, akibat serangan hama tikus. Sejauh ini tikus tersebut sulit dimusnahkan. Untuk itu, Pemkab Jombang telah bekerja sama dengan semnua pihak yang meliputi petani, TNI, Polri dan steakholder terkait.
“Kemarin kami mengendalikan hama tikus secara kebersamaan dari dua desa ditambah seluruh aparat dari kepolisian, TNI, anak sekolah semuanya terlibat. Termasuk dari perusahaan-perusahaan seperti MHI, ini terlibat langsung. Selain itu, saat ini harga gabah kering panen, juga mengalami peningkatan. Menurutnya, harga GKP mengikuti harga pasar, dengan combin mencapai Rp 5.400,” pungkas Rony. (ful/mzm)