Data kemiskinan di Jawa Timur ternyata masih belum sepenuhnya valid, lantaran data yang dilaporkan tidak sesuai dengan realita di lapangan. Patut diduga angka kemiskinan sebenarnya lebih tinggi dan masuk kategori kemiskinan ekstrim lantaran jauh dari standar. Hingga pandemi disebut sebagai tumbal kondisi yang turut memunculkan kemiskinan ekstrim baru.