Kasus pelecehan seksual oleh I Wayan Agus Suartama (22), seorang pemuda difabel tanpa tangan, terus memicu keprihatinan publik. Modus pelaku diketahui menggunakan manipulasi emosional terhadap korbannya. Mayoritas korban adalah mahasiswi, perempuan muda berjilbab dan anak di bawah umur, hingga kini jumlah korban terus bertambah.