Presiden Joko Widodo akhirnya menyampaikan keterangan resmi, menanggapi gelombang besar penolakan UU Cipta Kerja. Melalui siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10/2020). Jokowi menyampaikan, dirinya telah mengadakan rapat terbatas secara virtual bersama dengan jajaran pemerintahan dan para gubernur.
Usai chaos demo Tolak Omnibus Law, di Alun-alun Tugu Malang, Kamis (8/10/2020), jajaran Pemkot Malang melakukan apel Jumat (9/10/2020) pagi. Dilanjutkan kerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar Balaikota Malang, DPRD Kota Malang dan Alun-Alun Tugu, yang rusak akibat demo rusuh.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo meminta penangguhan UU Cipta Kerja. Surat tersebut juga disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Direktorat GTK PAUD, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Kemendikbud membuka lowongan untuk jabatan fungsional pamong belajar Satuan Kegiatan Belajar (SKB)/ Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF). Jabatan lain yang dibuka adalah penilik.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi XI, Soepriyatno meninggal dunia, Jumat (9/10/2020) pagi. Soepriyatno meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
Demo besar menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law yang digelar di Surabaya berakhir ricuh. Sejumlah fasilitas umum di Kota Pahlawan dirusak massa. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun turun langsung ke lapangan memantau kondisi yang terjadi.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menggelar konferensi pers, Kamis (9/10/2020) malam, merespons demo besar-besaran yang dilakukan di sejumlah daerah.
Sekitar 129 orang diamankan Polresta Malang Kota dalam demo Tolak Omnibus Law yang berujung chaos di Alun-alun Tugu Malang, Kamis (8/10/2020). Mereka ditangkap karena diduga sebagai pelaku perusakan dan pembakaran bangunan dan kendaraan.
Malang, SERU.co.id – Selain mengikuti kegiatan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba), mahasiswa baru (Maba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga wajib mengikuti kegiatan Program Pembentukan Kepribadian …
FISIP UB Gandeng KPU Malang, SERU.co.id – Mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diluncurkan Menteri Pendidikan RI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas …
Malang, SERU.co.id – Ribuan pengunjuk rasa tolak Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kota Malang telah membubarkan diri, Kamis (8/10/2020) pukul 17.15. Mereka …
Krisdayanti Krisdayanti (KD) sudah mulai buka suara soal pro dan kontra, pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Istri Raul Lemos ini diketahui menjabat sebagai anggota …
Laman resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, www.dpr.go.id, tidak dapat diakses, Kamis (8/10/2020) pagi. Terlihat keterangan eror saat diakses dan hanya menampilkan laman kosong.
Demo yang mengusung Tolak RUU Ciptaker di Alun-alun Tugu Kota Malang, Kamis (8/10/2020), merupakan demo paling anarkis sepanjang sejarah pasca demo Reformasi 1998. Jika dulu aksi lempar sudah heboh, namun kali ini terjadi perusakan di kawasan bundaran Alun-alun Tugu dan sekitarnya. Serta pembakaran kendaraan dinas milik Pemkot dan Polresta Malang.
Gelombang penolakan UU Cipta Kerja disuarakan di berbagai wilayah Tanah Air. Di Surabaya, buruh, masyarakat, dan mahasiswa ikut serta melakukan aksi demo penolakan Omnibus Law, Kamis (8/10/2020). Massa terbagi menjadi dua tempat, yaitu di Gedung Grahadi dan Jalan Ahmad Yani.
Demo tolak RUU Ciptaker, Kamis (8/10/2020), di Kota Malang ricuh. Setelah sebelumnya ricuh dan mereda, namun kembali memanas hingga kericuhan meluas. Selain jatuh korban jiwa dari pihak pendemo dan aparat kepolisian, kerugian materi akibat kerusakan belum terhitung.
Sempat meredam, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, mengajak berdialog demonstran dari mahasiswa dan buruh, di depan Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (8/10/2020) jam 12.30 WIB. Kapolresta mempersilahkan perwakilan pendemo untuk berdialog dan menyampaikan aspirasinya.
Aksi damai yang mengusung penolakan RUU Ciptaker, Kamis (8/10/2020), berubah ricuh. Akibat sejumlah kelompok massa berbaju hitam-hitam tiba-tiba melakukan aksi anarkis. Mereka berasal dari sisi timur, tiba-tiba melempari gedung DPRD Kota Malang.
Pemerintah Kota Malang sedang getol mengembangkan wilayah Utara Malang. Wilayah ini diproyeksikan mempunyai potensi besar untuk membantu Kota Malang mendapatkan predikat Kota Metropolis dan menggerakkan perekonomian.
